Latih Barista Warkop, Inkubator Bisnis Poltek ATIM Ingin Tumbuhkan Industri Kopi
Sebagai pembicara, hadir Barista Makassar Muhammad Fajri dan Branch Manager KCP Bank Syariah I Makassar Pannampu Ridwan Maulana.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
Sebab, telah memberikan pendampingan dan pembinaan kepada mahasiswa dan masyarakat untuk menjadi wirausaha industri di bidang pengolahan kopi.
"Kita melihat tren ngopi yang kini menjadi gaya hidup tentu menjadi peluang usaha yang baik. Kita bisa lihat dari menjamurnya coffee shop hingga ke daerah-daerah. Saya rasa ini sangat baik untuk dimanfaatkan dan diharapkan dapat menumbuhkan industri kopi," ujar Muhammad Basri.
Menurutnya, manajemen pengelolaan usahanya menjadi poin penting dalam membuka usaha pengolahan kopi.
Ia pun menghanturkan apresiasi kepada Bank Syariah Indonesia (BSI) yang turut terlibat memberikan peluang kepada UMKM untuk mengakses pembiayan mikro dari BSI.
Sementara itu, Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan menilai industri pengolahan kopi nasional kini telah merambah sebagai pemain global.
"Untuk meningkatkan nilai tambah produk kopi industri membutuhkan upaya strategis seperti hilirisasi. Hilirisasi industri dapat berjalan baik jika ditopang dengan ketersediaan SDM yang kompeten," ujar Arus Gunawan.
Industri makanan-minuman telah ditetapkan menjadi salah satu dari tujuh sektor manufaktur yang diprioritaskan pengembangannya sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
"Dari sisi kualitas SDM, kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi telah dijalankan, melalui peningkatan kapasitas barista, roaster, dan penguji cita rasa (cupper)," ujar Kepala BPSDMI Kemenperin ini.
Kedepannya, Inkubator Bisnis Politeknik ATI Makassar bakal terus melakukan pendampingan bagi para wirausaha millenial.(*)