Sambangi Makassar, Mardiono Pertegas ke Kader PPP Sulsel Dirinya Sebagai Ketum Pengganti Suharso
Pada acara tersebut, Mardiono melakukan konsolidasi untuk memanaskan mesin partai yang baru dipimpinnya itu.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono bertandang ke Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar, Senin (3/10/2022).
Kunjungan Mardiono ke Makassar untuk menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel di Four Points by Sheraton Makassar, Jl Andi Djemma No 130, Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Hadir sekitar 1000 kader partai berlambang kakbah itu. Mulai dari kader di DPRD provinsi dan kabupaten kota, DPW, DPD, hingga DPC.
Pada acara tersebut, Mardiono melakukan konsolidasi untuk memanaskan mesin partai yang baru dipimpinnya itu.
Mardiono, menyebutkan selain melakukan konsolidasi, kehadirannya di Sulsel juga untuk menyampaikan secara langsung kepada kadernya bahwa dia adalah pimpinan PPP saat ini. Meskipun masih berstatus sebagai pelaksana tugas (Plt).
"Kehadiran saya sekaligus menyampaikan informasi tentang terjadinya perubahan kepemimpinan," katanya.
Wantimpres itu juga hadir mempertegas secara langsung kepada kader bahwa perubahan kepemimpinan PPP semata-mata karena kebutuhan organisasi.
Tidak ada konflik di internal partai maupun dengan Ketua Umum PPP sebelumnya, Suharso Monoarfa.
"Saya dengan pak Suharso itu adalah sahabat. Beliau adalah guru, sahabat dan mentor saya. Jadi tidak ada persoalan. Kami ketemu juga masih membahas soal partai," tambahnya.
Kepada media, Mardiono menyebutkan kondisi partainya saat ini sedang baik-baik saja. Tidak ada konflik di internal partai.
Apalagi di Sulsel, kata dia, seluruh kader PPP mendukungnya sebagai Ketua Umum.
"Tidak ada sama sekali potensi konflik di daerah sekecil apapun. Sudah kita sisir semuanya. Kita sudah konsolidasi di tingkat DPC bahkan sampai ke ranting dan itu tidak ada konflik sampai saat ini," katanya.
"Mungkin ada pendapat yang berbeda dan itu sah-sah saja. Jadi ini pergantian kepemimpinan yang terbaik dalam perjalanan PPP," tambahnya.
Kedepannya, Mardiono akan terus melanjutkan konsolidasi ke berbagai daerah, hingga ke akar rumput.
Ia akan melakukan pendekatan sekaligus menyampaikan ide dan gagasan PPP.
Termasuk program membangun bangsa dan negara kedepan akan disampaikan secara langsung kepada rakyat.
"Semoga rakyat bisa memberikan kepercayaan," ujarnya.
Menurutnya, Makassar merupakan lumbung pemilihan PPP.
Meskipun sebagai lumbung di Sulsel, tapi masih ada sejumlah wilayah yang mengalami penurunan.
"Di tempat yang masih kurang, kita akan lakukan konsolidasi kembali, kita akan serius mengurus ini kembali sehingga kita bisa naik kembali," katanya.
Mardiono juga membantah adanya konflik di internal partainya.
"Di Sulsel tidak ada kader yang menentang pergantian kepemimpinan ini bahkan secara nasional juga nyaris hampir tidak ada. Kalaupun ada, mungkin satu, dua atau mungkin kader yang tidak ada di struktur, dan itu sah-sah saja," katanya.
Ia berharap seluruh DPW, DPD, hingga DPC menyusun strategi untuk memenangkan PPP dalam pileg, pilkada, dan Pemilu 2024.
Minimal setiap daerah pemilihan diisi oleh kader PPP.
"Di DPR saya berharap semua dapil ada. Minimal kita bisa meningkat termasuk dari Sulsel. Kita akan kerja maksimal untuk menambah suara," harapnya. (*)