Tragedi Kanjuruhan
Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata Picu Tragedi Kanjuruhan 182 Orang Meninggal, Reaksi Jokowi
Tembakan gas air mata diduga jadi pemicu Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022)
Alasan polisi gunakan gas air mata
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan langkah tersebut diambil sebagai bentuk upaya menghalau serangan oknum suporter yang merangsek turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan.
“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan," kata Kapolda.
“Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain,” sambungnya.
Akan tetapi imbas dari penembakan gas air mata ini mengakibatkan ribuan suporter yang datang ke stadion, keluar dengan cara yang tak teratur.
"Akhirnya setelah terkena gas air mata, mereka pergi ke satu titik di pintu keluar pintu 10 dan 12. Terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen yang oleh tim medis dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," ujar Kapolda.
Langgar Aturan FIFA
Dalam aturan FIFA terkait pengamanan dan keamanan stadion (FIFA Stadium Saferty dan Security Regulations), penggunaan gas air mata nyatanya tidak diperbolehkan.
Lebih tepatnya tertulis di pasal 19 b soal pengaman di pinggir lapangan.
"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," tulis aturan FIFA.
Jika mengacu pasal 19 b tersebut, pihak keamanan laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan melanggar aturan FIFA.
Instruksi Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pernyataan terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang.
Pernyataan Jokowi terkait Tragedi Kanjuruhan disampaikan lewat video yang diposting di Instagram resmi @Jokowi, Minggu (2/10/2022).
Dalam pernyataannya, Jokowi menyampaikan duka cinta mendalam atas Tragedi Kanjuruhan.