Identitas Empat Warga Pinrang Jadi Korban KKB Papua Barat: 2 Tewas 2 Selamat
Diketahui, sebanyak 14 pekerja Jalan Trans Bintuni Maybrat diserang KKB di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (29/9/20
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Polda Papua Barat merilis identitas korban pekerja Jalan Trans Bintuni Maybrat yang diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Diketahui, sebanyak 14 pekerja Jalan Trans Bintuni Maybrat diserang KKB di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (29/9/2022) lalu.
Identitas semua korban kini diketahui. Dari 14 orang tersebut, terdapat empat warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Keempat warga tersebut bernama Abbas Manna (52), Ruslan alias Cullang (33), Om Kumis (55) dan Armin (43)
Abbas dan Armin merupakan korban tewas. Sementara Ruslan dan Om Kumis selamat dalam peristiwa tersebut.
Ruslan merupakan korban yang terkena tembakan di lengan sebelah kanan dan menyelamatkan diri ke pos.
Sementara Om Kumis menyelamatkan diri dan berpisah di sungai Majnik ke arah Kampung Maghti.
Abbas merupakan warga Malimpung, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.
Sementara Armin merupakan warga Bonne, Desa Sipatuo, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.
Kepala Desa Sipatuo, Kabupaten Pinrang, Ali Mappa, membenarkan terkait warganya yang menjadi korban KKB Papua Barat.
"Iya betul warga Bonne, Desa Sipatuo. Namanya Armin," kata Ali saat dihubungi, Minggu (2/10/2022).
Dikatakan, pihak keluarga sudah mengetahui terkait tewasnya Armin.
"Jenazah juga sudah diterbangkan dari Manokwari jam 8 pagi tadi. Kemungkinan tiba di sini sore hari," ujarnya.
"Pihak keluarga sudah menunggu jenazah almarhum. Rencananya jenazah di makamkan di TPU terdekat.
Kepala Desa Malimpung, Kabupaten Pinrang, Sahrir juga membenarkan terkait warganya yang menjadi korban KKB.
"Iya, namanya Abbas Manna," ujarnya.
Dikatakan, saat ini pihak keluarga sudah menunggu kedatangan jenazah Abbas.
"Kemungkinan sore baru sampai jenazahnya di Pinrang," ucapnya.
Cerita Keluarga Almarhum Abbas Manna
Kakak Ipar Almarhum Abbas Manna, Darna bercerita jika Abbas dan istrinya terakhir berkomunikasi sekitar 10 hari yang lalu sebelum Abbas dikabarkan meninggal.
"Terakhir komunikasi sekitar 10 hari yang lalu. Video call dengan istrinya. Di sana jaringan jelek, jadi putus-putus," katanya, Sabtu (1/10/2022).
Darna mengaku baru mengetahui jika Abbas tewas dalam kerusuhan di tempat kerja itu pada Jumat (30/9/2022) dini hari.
"Kami baru tahu informasinya kemarin, sekitar pukul 1.30 Wita. Keluarga di sana menelpon kalau ada kerusuhan di tempat Abbas kerja," ungkapnya.
Darna menuturkan, Abbas sudah lama bekerja di Papua Barat.
"Dia kerja di proyek jalan trans Bintuni Maybrat. Dia sebagai bos di sana," ucapnya.
Dikatakan, saat pengerjaan proyek jalan trans Bintuni Maybrat itu anak buahnya ada 14 orang yang masuk.
Abbas Membawa 3 Orang dari Pinrang untuk Membantunya Bekerja di Papua Barat.
"Ada sepupunya bernama Kumis. Ada juga orang di sini (Pinrang) dia bawa ke Papua untuk kerja bernama Ruslan (Cullang) dan Armin," ucapnya.
"Jadi total orang Pinrang yang kerja di sana ada empat orang semua. Sementara yang meninggal itu dua orang. Abbas dan Armin," sambungnya.
Rencananya, jenazah Abbas akan diterbangkan ke Manokwari dan transit di Sorong dan lanjut ke Makkasar pada Minggu (2/10/2022) pagi.
"Perkiraan sampai ke Pinrang itu sore hari. Jenazah almarhum akan di makamkan di TPU Malimpung," jelasnya.
Lebih lanjut, Darna mengungkapkan Abbas merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara.
"Ia meninggalkan istri dan 6 orang anak," imbuhnya.
Laporan jurnalis Tribunpinrang.com, Nining Angreani.