Kenalkan Mujahidah, Hafizah Quran Selesaikan S2 di Unismuh Makassar Bersama Bayi Usia Sebulan
Mujahidah menyelesaikan magister Prodi Pendidikan Islam Mujahidah Unismuh Makassar. Mujahidah adalah seorang penghafal Quran (hafizah) 30 juz
“Saya tahu persis, kalau dosen pembimbing saya tahu kalau saya hamil, maka semua akan dipermudah. Lalu apa kenangan yang akan saya kisahkan nanti ke anak-anak saya?” jelas alumni S1 Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) ini
Dua hari setelah melahirkan, Mujahidah kembali ke kampus melanjutkan pengurusan berkas ujiannya. Setelah berkasnya selesai, ia dijadwalkan ujian sebulan kemudian.
“Pada hari ujian, ipar saya ada kesibukan lain, jadi tidak bisa menjaga bayi saya. Jadilah saya harus membawanya ke kampus, awalnya saya khawatir jika tidak ada yang bisa pegang saat saya naik ujian. Tapi alhamdulillah kembali Allah menolong dengan tawaran seorang teman, dia bersedia akan menggendong bayi saya selama saya ujian,” ungkap istri Farhan Rezki Arifin MSi itu.
Mujahidah melanjutkan, saat ujian tutup berakhir dan dosen penguji memberi ucapan selamat atas gelar magister, ia mengaku menangis haru.
“Saya sempat menangis tersedu-sedu, mengingat kebaikan Allah kepada saya, karena atas pertolongan-Nya saya bisa sampai di titik ini. Walau orang melihat saya begitu rempong, karena kemana-mana urus segala sesuatu dengan menggendong atau menggandeng anak kedua saya,” ujarnya.
Secara khusus, ia berterima kasih kepada Dr Abbas Baco Miro. “Atas wasilah beliau saya dapat merasakan nikmatnya duduk di jenjang S2 tanpa begitu banyak tagihan saat masuk semester baru.
Ia juga mengapresiasi Kaprodi dan semua dosen Magister Pendidikan Islam. “Khusus Pak Kaprodi, Bapak Dr Rusli Malli, yang sekaligus sebagai pembimbing saya. Beliau selalu mengarahkan dalam menulis tesis, mau meluangkan waktunya untuk saya yang hampir setiap pekan berkonsultasi tesis. Demikian pula Bapak Dr Aziz Muslimin, selalu ada ide dan saran baru yang didapatkan ketika kami berdiskusi dengan beliau,” ujarnya.
Kesuksesan Mujahidah menyelesaikan S2, juga banyak terbantu dengan dukungan keluarga. “Dukungan suami yang tak terbatas, anak-anak saya yang begitu sabar menemani saya. Dukungan orang tua dan mertua. Terakhir saya juga berterimakasih pada diri saya sendiri yang tetap bertahan dalam segala suka duka dalam proses meraih gelar MPd ini,” pungkasnya.
Pesan Mujahidah
Bagi Mujahidah, status menikah dan memiliki anak bukan alasan yang menghalangi proses untuk terus menuntut ilmu dan melanjutkan kuliah.
“Selain kasih sayang dan nafkah, anak juga membutuhkan orang tua cerdas yang bisa mengarahkan mereka. Mari memulai memperbaiki kualitas keturunan dengan diawali dari diri sendiri,” ujarnya, saat diwawancarai, Jumat 30 September 2022.
Menurutnya, hal mendasar yang perlu ditekankan dalam menjalankan aktivitas apapun adalah niat dan tekad.
“Pada dasarnya kita mampu menyelesaikan pendidikan apapun kesibukan kita, ketika kita sejak awal berazzam akan menyelesaikan pendidikan ini,” jelasnya.
Ia memberi motivasi kepada kaumnya.
"Jangan menjadi perempuan malas yang selalu ingin rebahan. Ingatlah nasihat orang terdahulu, barangsiapa yang tidak ingin merasakan lelahnya menuntut ilmu, ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya,” katanya.