Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Buntut Ribut-ribut Sekolah Kuttab Al-Fatih Beroperasi Tanpa Izin, Yuspiani Lapor Libra ke Polisi

Karyawan Telkomsel Libra Pria Sembada dilaporkan ke polisi atas dugaan tindak pidana kekerasan.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH SAUKI MAULANA
Sekolah Kuttab Al-Fatih dipasangi spanduk penolakan dari warga, Minggu (17/9/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Karyawan Telkomsel Libra Pria Sembada dilaporkan ke polisi atas dugaan tindak pidana kekerasan.

Warga Perumahan Araland Residence, Jl Barawaja, Makassar itu dilapor ke Polsekta Tamalate oleh Dr Hj Yuspiani.

Adapun laporan Yuspiani yakni, LP/882/IX/2022/Polrestabes-Makassar/Sekta-Tamalate, tentang dugaan terjadinya tindak pidana.

Diketahui, Yuspiani melaporkan Libra ke polisi atas konflik orangtua murid Sekolah Kuttab Al-Fatih dengan warga sekitar sekolah tersebut.

Yuspiani menyatakan sekolah Kuttab Al-Fatih sudah dua tahun beroperasi di samping rumahnya, Jl Sultan Alauddin Makassar tanpa izin operasional.

Ia mengaku sudah lama bersabar menghadapi kesemrawutan kendaraan di sekitar rumahnya sejak sekolah tersebut berdiri.

“Kami menunggu pemerintah menertibkan, tapi ternyata tidak ada solusinya. Setiap pagi kami bersitegang pengantar anak sekolah Kuttab Al-Fatih yang 99 persen muridnya berdomisili jauh dari Jl Sultan Alauddin,” kata Yuspiani, Jumat (30/9/2022).

Mantan Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Sulsel itu menyatakan tidak hanya sekali kesemrawutan kendaraan di sekitar rumahnya terjadi dan ia tetap sabar menghadapi.

Namun, puncak kemarahan Yuspiani terjadi saat ia harus antri di depan rumahnya hanya untuk keluar.

“Saya tahan sebentar kendaraan pengantar murid di depan rumah untuk akses mobil saya keluar dari garasi, tapi di klakson bertubi-tubi, saya bilang sabar karena saya juga harus pergi,” katanya.

Setelah saya konfirmasi ke pengelola sekolah Kuttab Al-Fatih, kata Yuspiani, ia malah mendapat jawaban tidak mengenakkan.

Disalahkan karena naik mobil di depan rumah sendiri dan diminta banyak istighfar.

“Saya dibilangin istighfar ibu, perbaiki ibadahnya ibu,” kata Wakil Ketua PW DMI Sulsel itu menirukan perkataan pengurus sekolah Kuttab Al-Fatih.

Mendengar pernyataan pengelola sekolah Kuttab Al-Fatih, Yuspiani mengaku terpancing emosi karena tujuannya sangat baik, yakni menyampaikan supaya para pengantar siswa itu tertib dan menghargai warga.

“Tidak lama kemudian seorang berpakaian dinas Pemprov Sulsel bernama Rusidi Muhammad datang. Dia bilang saya penyidik ASN. Saya langsung emosi, saya jawab kalau kamu penyidik lalu mau apa,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved