Program Era Jokowi Fix Batal Usai Dikritik Mulan Jameela Istri Ahmad Dhani, Luhut Tak Bisa Jelaskan
Salah satu program di era pemerintahan Presiden Jokowi berupa pembagian kompor listrik induksi oleh PT PLN (Persero) kini dibatalkan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu program di era pemerintahan Presiden Jokowi berupa pembagian kompor listrik induksi oleh PT PLN (Persero) kini dibatalkan.
Langkah ini diambil lantaran pemerintah tak ingin terburu-buru dalam menggencarkan kampanye konversi kompor gas elpiji ke kompor listrik.
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah takut jika kebijakan konversi kompor elpiji ke kompor listrik yang diujicobakan kepada masyarakat miskin pelanggan PLN dengan daya 450 VA itu bisa bermasalah apabila persiapannya belum matang.
Hal itu dikatakan Luhut Pandjaitan, Selasa (27/9/2022), di Jakarta.
Lebih lanjut, Luhut Pandjaitan mengatakan, uji coba konversi kompor elpiji ke kompor listrik yang dilakukan PLN sebelumnya menemukan sesuatu masalah yang pada akhirnya dinilai tidak mungkin untuk dilanjutkan lebih jauh.
"Saya belum update mengenai itu, mungkin saja ada sesuatu yang ditemukan sehingga mereka menunda," kata politisi Partai Golkar itu lebih lanjut.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa program konversi kompor elpiji ke kompor listrik dibatalkan guna menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Baca juga: Dukung Arahan Pemerintah, PLN Fokus Dampingi dan Evaluasi KPM di Program Uji Coba Kompor Listrik
“PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal,” ujar Darmawan Prasodjo.
Pada kesempatan tersebut, Darmawan Prasodjo juga memastikan tarif listrik tidak naik.
“Tidak ada kenaikan tarif listrik. Ini untuk menjaga peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi,” lanjut dia mengatakan.
Dikritik Mulan Jameela
Sebelumnya, anggota DPR RI sekaligus artis, Mulan Jameela mengeritik wacana konversi ke kompor listrik karena dinilai sangat menyulitkan bagi rakyat.
Selain itu, kompor listrik juga membutuhkan peralatan masak yang berbeda dan harganya relatif cukup mahal.
Pernyataan Mulan Jameela yang ramai dibicarakan netizen di media sosial ini muncul saat agenda rapat kerja Komisi VII dengan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin pada Rabu (21/9/2022).
Baca juga: Dulu Mulan Jameela Istri Ahmad Dhani Dihujat, Kini Dipuji Gegara Tegas Katakan Ini Saat Rapat di DPR
Dalam rapat tersebut, Mulan Jameela menilai adanya program konversi kompor listrik adalah menyelesaikan masalah dengan masalah baru.
“Menurut saya program koversi kompor gas ke induksi, sepertinya betul kata Pak Bambang. Ini menyelesaikan masalah ke masalah baru,” ujarnya, dikutip dari Kompas TV, Kamis (22/9/2022).
Ia mengatakan pembahasan peralihan kompor LPG ke listrik adalah bahasan yang bisa dipahami oleh ibu-ibu termasuk dirinya.
“Berhubung saya ibu-ibu yang ngurusin urusan kompor di dapur, mengerti betul sebetulnya yang dibutuhkan kompor seperti apa,” ujarnya dalam rapat tersebut.
Mulan Jameela mengatakan, mengerti bahwa Kementerian Perindustrian hanya melaksanakan mandat, adapun kebijakan ada pada PLN dan Presiden.
Namun dirinya menilai program konversi kompor gas ke listrik adalah program yang terburu-buru.
Menurut Mulan Jameela, harga kompor listrik mencapai Rp 1,5 juta.
Namun, dengan harga demikian apakah hal tersebut sudah termasuk dengan wajan dan panci.
“Wajan, panci (untuk kompor listrik) mahal-mahal pak. Jujur porsinya saya di sini kapasitasnya sebagai anggota DPR RI sekaligus emak-emak,” katanya lagi.
Mulan menambahkan, dirinya saja di rumah yang sudah menggunakan kompor listrik tetap tak bisa lepas dari kompor gas.
“Kenapa (tak bisa lepas dari kompor gas)? Karena masakan Indonesia ya beda, bukan kaya masakan orang bule yang seukuran segitu. Apalagi kalau hajatan, apa cukup (masak pakai kompor listrik)?” kata dia.
Pihaknya memahami Kementerian Perindustrian hanya menjalankan mandat dan maksud peralihan ke kompor listrik adalah untuk menekan impor gas elpiji serta bagaimana menyelesaikan masalah oversupply listrik PLN.
Namun apakah hal tersebut merupakan solusi. “Tapi, mbok ya dipikir, ini menimbulkan masalah lagi,” papar dia.
Argumen Mulan Jameela pun didukung oleh sejumlah netizen.
Mereka menyatakan sepakat dengan Mulan karena tidak mudah melakukan konversi dari kompor gas ke listrik sebab perlu merogoh kocek untuk membeli peralatan masak baru.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita