Pemilih Muda Jadi Sasaran Partai Politik di Pemilu 2024

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Proporsi pemilih muda usia 17-39 tahun diprediksi mendekati 60 persen pada Pemilu 2024.

Hal diatas sesuai dengan hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang dilakukan pada September 2022.

Survei tersebut mendefinisikan bahwa pemilih muda terdiri dari kelompok pemilih generasi Z (17-23 tahun) dan generasi milenial (24-39 tahun).

Disamping itu, partisipasi politik pemilih muda dalam Pemilu 2014 ke Pemilu 2019 mengalami kenaikan, dari 85,9 persen menjadi 91,3 persen.

Disisi lain dukungan pemilih pemuda terhadap demokrasi mengalami penurunan dibandingkan 4 tahun lalu.

Ketidakpuasan terhadap demokrasi juga lebih dari 1/3 dari total responden

Tingginya proporsi pemilih muda dalam Pemilu 2024 membuat partai politik ramai-ramai menyasar kalangan ini.

Salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih muda dengan menggaet caleg dari kalangan milenilal.

Politisi muda Partai Golkar Makassar Nurhaldin Halid mengatakan Golkar tentu menyasar kalangan muda untuk menjadi caleg persiapan pemilu 2024.

Golkar memang memberi porsi kepada kalangan muda untuk berjuang bersama memenangkan hati masyarakat.

Menurutnya, hadirnya caleg milenial dan generasi z tentu akan lebih mudah mempengaruhi sesamanya dalam berbagai hal, termasuk menentukan pilihan dalam kontestasi politik.

"Golkar memang menyiapkan porsi untuk milenilal, potensi milenial atau kalangan muda sangat besar untuk  pemilih milineal," ucap Nurhaldin Halid.

Saat ini, di DPRD Makassar Golkar telah mendudukkan dua kader milenial, yakni dirinya sendiri dan Andi Suharmika.

Begitu juga dengan Gerindra, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Gerindra Makassar, Puspito Hargono menyampaikan, partainya sudah mengumpulkan 50 persen kader milineal yang akan berjuang menyukseskan pemilu nanti 

Menurutnya, regenerasi anggota partai dari kalangan milenial sangat dibutuhkan, karena suara mereka semakin hari semakin diperhitungkan.