Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman Dipisahkan Prabowo Subianto
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman akhirnya bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman akhirnya bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Dua jenderal yang tengah jadi sorotan itu ikut menemani Menhan Prabowo Subianto mengikuti rapat di Komisi I DPR RI, Senin (26/9/2022).
Tak hanya rapat bareng menemani Prabowo, dalam kesempatan itu Dudung sempat memberi hormat kepada Andika yang kemudian dibalas dan disertai senyuman oleh Panglima TNI itu.
Momen Dudung memberi hormat kepada Andika itu terjadi seusai rapat, saat ia berpisah dengan rombongan dan meninggalkan ruang rapat.
Awalnya Dudung terlihat berbincang dengan Prabowo sambil berjalan menuju pintu keluar ruang rapat.
Setelah itu berpisah dengan Prabowo karena hendak keluar dari pintu rapat bagian Sekretariat Komisi I DPR.
Prabowo dan Andika kemudian berjalan menuju pintu lainnya.
Baca juga: Iwan Aras Tak Reken Hasil Lembaga Survei
Baca juga: Prabowo Subianto Ingatkan Cak Imin
Namun saat berjalan ke pintu bagian Sekretariat, Dudung mendadak balik badan.
Ia berjalan ke arah Andika dan memberikan salam hormat.
“Pak, salaman dulu, Pak Panglima,” katanya.
Ia membalas salam hormat Dudung seraya tersenyum.
Keduanya lalu bersalaman.
Andika kemudian lanjut berjalan mendampingi Prabowo.
Sementara Dudung bergegas meninggalkan ruang rapat.
Rapat Komisi I DPR RI dengan Menhan Prabowo dan Panglima TNI serta para Kepala Staf TNI itu dimulai sekitar 10.30 WIB dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR Muetya Hafid. Rapat itu rampung sekitar pukul 13.30 WIB.
Dalam rapat itu Andika dan Dudung duduk sejajar, diselingi Prabowo di antara mereka.
Andika duduk di sebelah kanan Prabowo, dan Dudung di sebelah kirinya.
Adapun KSAL Laksamana Yudo Margono yang juga hadir dalam rapat itu duduk tepat di samping kanan Andika.
Rapat berlangsung selama lebih dari 3 jam dan digelar secara tertutup.
Rapat itu membahas soal anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk tahun 2023.
Anggota Komisi I DPR Tubagus (TB) Hasanuddin menyebut rapat itu hanya membahas soal anggaran di Kemhan dan tak membahas persoalan lain.
Termasuk hubungan Dudung dengan Andika.
“Tidak ada pembahasan apapun, semua baik-baik saja,” katanya.
Kehadiran Jenderal Andika dan Jenderal Dudung dalam rapat ini memang menarik perhatian lantaran sebelumnya kedua petinggi TNI itu santer diisukan sedang tak harmonis.
Isu itu dimunculkan oleh anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon dalam rapat yang saat itu tak dihadiri Dudung.
Effendi menyebut Dudung tak pernah muncul dalam agenda yang dihadiri Andika.
Dudung telah mengklarifikasi hal itu.
Menurut dia, perbedaan pendapat antara dirinya dan Andika merupakan hal lumrah.
“Kalau terjadi ada friksi, terjadi perbedaan pendapat, saya rasa semua di lapangan sama. Pangdam dengan Kasdam juga pasti ada perbedaan pendapat, Kapolri dengan Wakapolri, KSAD dan Panglima ada perbedaan pendapat itu biasa,” kata Dudung dalam acara bincang kebangsaan di Mabesad, Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Politikus PKS Abdul Kharis Almasyhari berharap isu terkait saling sindiran antara Dudung dan Effendi Simbolon tak diperpanjang.
Dudung sebelumnya sempat melayangkan sindiran kepada Effendi buntut pernyataan di rapat bareng Andika itu.
Kharis berharap kasus tersebut tak diperpanjang lantaran Effendi telah menyampaikan permintaan maaf.
“Saya kira kan sudah ada permintaan maaf dari Pak Effendi, selesailah, sudahlah. Kita anggap selesailah,” katanya.
Di sisi lain Prabowo kemarin menolak berkomentar soal hubungan Dudung dan Andika.
Ia memilih irit bicara saat dimintai keterangan oleh awak media terkait kehadiran Andika dan Dudung dalam rapat kemarin.
Begitu pula dengan Andika yang tak bergeming dan berjalan di belakang Prabowo.(*)