Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CEO PT Tazkiyah Global Mandiri Harap Pemerintah Bisa Atasi Kelangkaan Vaksin Meningitis

Vaksin yang menjadi salah satu syarat keberangkatan menjalankan ibarah umrah itu diperkirakan baru akan tersedia pada Oktober 2022.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
CEO PT. Tazkiyah Global Mandiri, Ahmad Yani Fachruddin dalam program Tribun Business Forum, Jumat (23/9/2022) lalu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - CEO PT. Tazkiyah Global Mandiri, Ahmad Yani Fachruddin berharap pemerintah bisa mengatasi kelangkaan vaksin meningitis.

Sebagaimana diketahui, ribuan jemaah umrah asal Indonesia terancam tertunda berangkat menuju Tanah Suci Mekah, Arab Saudi, karena kelangkaan vaksin meningitis.

Vaksin yang menjadi salah satu syarat keberangkatan menjalankan ibarah umrah itu diperkirakan baru akan tersedia pada Oktober 2022.

Ahmad Yani Fachruddin mengaku di PT. Tazkiyah Global Mandiri sendiri belum ada jemaah yang gagal berangkat gegara vaksin meningitis.

“Sampai saat ini kita belum ada masalah, di Makassar juga belum ada,” katanya, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (26/9/2022).

Untuk mendapatkan vaksin meningitis, pihaknya bekerjaama dengan pihak yang sudah ditunjuk pemerintah.

Pihaknya juga senantiasa berkomunikasi dengan lintas asosiasi, pihak KKP, pihak bandara, pihak penerbangan. 

“Jadi masalah-masalah yang ada bisa tertangani. Kita kayaknya di Kimia Farma, terkadang di pelabuhan tertentu yang masih ada stoknya, kerjasama juga dengan KKP,” jelasnya.

Ahmad berharap, pemerintah bisa menangani masalah tersebut.

“Ini kan kebutuhan masyarakat, mudah-mudahan hal-hal seperti ini bisa diantisipasi pemerintah,” harapnya.

“Ini jarang terjadi, setelah Covid ini zaman-zaman langka, tiket juga langka dan mahal. Di Makassar kita masih tertangani,” sambung Ahmad.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Firman M Nur mengatakan kelangkaan vaksin meningitis dan International Certificate of Vaccination (ICV) atau lebih dikenal dengan buku kuning, boleh dibilang merupakan kejadian luar biasa.

Menurutnya, hal ini akan berakibat fatal jika pemerintah terus memaksakan menerapkan regulasi, namun tidak bisa menyediakan vaksin dan buku kuning.

"Ini warning buat pemerintah. Krisis vaksin ini berakibat kegagalan keberangkatan jamaah umrah," kata Firman, dikutip dari Tribunnews.com.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved