SDN 74 Bolang Enrekang
Murid SDN 74 Bolang Enrekang Belajar di Kolong Rumah, Pemkab Tutup Mata?
Miris melihat puluhan murid SDN 74 Bolang, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, belajar di kolong rumah milik warga, Sabtu (24/9/2022).
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Miris melihat puluhan murid SDN 74 Bolang, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), belajar di kolong rumah milik warga, Sabtu (24/9/2022).
Mereka sudah melangsungkan kegiatan belajar-mengajar selama tiga tahun tanpa menikmati bangunan sekolah yang layak.
Kondisi sekolah mereka rusak akibat gedungnya nyaris ambruk gegara diterjang bencana tanah bergerak.
Agar proses belajar-mengajar tak terhambat, kolong rumah sumbangan warga diberi tripleks sebagai dinding pemisah antar ruang kelas.
Baca juga: Video: Beginilah Penampakan Murid SDN 74 Bolang Enrekang Belajar di Kolong Rumah Warga
Awalnya, guru dan murid SDN 74 Bolang menumpang di SDN 169 Bolang, Kecamatan Alla.
Namun, mereka memilih berpindah lokasi ke kolong rumah sebab sekolah tersebut tidak bisa menampung jumlah murid-murid yang begitu banyak.
"Kami terpaksa beralih ke pemukiman penduduk, sebab gedung sekolah kami rusak parah akibat bencana longsor dan tidak bisa lagi digunakan," kata seorang guru SDN 74 Bolang, Muhammad Hafid.
Muhammad Hafid mengatakan, ada tiga kolong rumah warga yang dijadikan aktivitas belajar bagi murid-muridnya.
Setiap satu kolong rumah masing-masing dibagi menjadi dua kelas.
Kemudian ada satu rumah itu dijadikan ruang kantor bagi guru-guru, tepatnya di atas rumah panggung milik warga.
Sementara itu, Ardi salah seorang warga mengatakan, mereka merasa kasihan melihat kondisi para murid-murid tersebut.
Untuk itu para warga sekitar membantu para murid dan guru dengan meminjamkan kolong rumah untuk dijadikan aktivitas belajar-mengajar.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi anak-anak sekolah ini, mereka seharusnya menikmati prasarana pendidikan seperti anak-anak sekolah lainnya, bukan malah di kolong rumah," kata Ardi.
Ardi melanjutkan, beberapa hari yang lalu pemerintah kabupaten datang meninjau sekolah rusak itu.
Namun tidak ada kepastian dari pemkab soal rencana pembangunan gedung sekolah.
"Wakil Bupati Enrekang dalam hal ini pak Asman beberapa hari yang lalu sempat berkunjung ke lokasi sekolah yang terkena longsor, namun tidak ada kejelasan yang diberikan soal pembangunan sekolah baru," katanya.
Ia menilai Pemerintah Kabupaten Enrekang seakan tutup mata. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Sekolah-di-kolong-24099.jpg)