DPRD Sulsel Pesimistis Anggaran Rp66 Miliar Stadion Mattoanging Terserap Tahun Ini
Fraksi Golkar, kata Rahman Pina berharap anggarannya dialihkan ke Pemkot Parepare untuk pembenahan dan perbaikan Stadion BJ Habibie.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel) Rahman Pina pesimistis Stadion Mattoanging bisa dibangun tahun ini.
Ia pun mengaku prihatin dan kecewa, sebab pembangunan stadion kebanggaan warga Sulsel itu belum dimulai.
Rahman Pina menambahkan, pada APBD 2022, Stadion Mattoanging sudah dianggarkan Rp66 miliar.
Namun dipastikannya, anggaran tersebut tidak akan digunakan karena waktu pengerjaan semakin sempit.
“Apalagi ini juga kan belum dilakukan tender,” katanya dalam sidang paripurna DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (21/9/2022) lalu.
Belum lagi katanya, Pemprov menyampaikan masalah baru pada stadion tersebut, yakni adanya gugatan.
Fraksi Golkar, kata Rahman Pina berharap anggarannya dialihkan ke Pemkot Parepare untuk pembenahan dan perbaikan Stadion BJ Habibie.
“Stadion ini mengharumkan nama Sulsel di pentas nasional,” katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD Sulsel Ady Ansar mengaku pesimis terhadap pengerjaan proyek Stadion Mattoanging.
Hal itu disampaikan menanggapi progres tender proyek Stadion Mattoanging sudah dua kali gagal tender.
Hingga Agustus 2022, anggaran senilai Rp66 miliar untuk proyek Stadion Mattoanging belum terserap.
“Saya pesimis tahun ini dikerjakan karena kita punya pengalaman, proyek Stadion Mattoanging ini fisik, beda kalau pengadaan tidak masalah. Kalau fisik harus pondasi, sementara November sudah musim hujan, tipis kemungkinan,” katanya.
Ketua Fraksi Nasdem DPRD Sulsel itu mengusulkan anggaran Rp66 miliar Stadion Mattoanging sebaiknya dialihkan ke 2023.
“Saya cenderung anggaran itu disetop, lalu dikasih ke tahun depan senilai Rp250 miliar. Jadi tidak usah dulu dilanjutkan tender, perbaiki saja dulu perencanaan. Dokumen disiapkan baik, nanti tahun depan dibangun,” ujarnya.
Ady mengatakan telah mempertanyakan progres lelang ketiga kepada Pemprov Sulsel.