Inilah 4 Momen Penting Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri Bertemu
Hubungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri atau SBY Mega belum membaik.
“Namun sikap Megawati Soekarnoputri yang lebih mengedepankan rekonsiliasi nasional dan semangat persatuan lalu mengatakan ‘Saya mengangkat Pak SBY sebagai Menko Polkam bukan karena menantu Pak Sarwo Edhie’,” kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).
“Saya mengangkat dia karena dia adalah TNI, Tentara Nasional Indonesia. Ada 'Indonesia' dalam TNI sehingga saya tidak melihat dia menantu siapa. Kapan bangsa Indonesia ini maju kalau hanya melihat masa lalu?” tutur Hasto menirukan ucapan Megawati.
Namun rupanya, SBY tak menuntaskan jabatannya sebagai Menko Polkam hingga akhir masa kerja Kabinet Gotong Royong.
Ia mundur pada 11 Maret 2004, sekitar sebulan sebelum Pilpres.
Kalla sebelumnya juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan (Menko Kesra) di Kabinet Gotong Royong Megawati.
Secara mengejutkan, pasangan SBY- Jusuf Kalla berhasil memenangkan pertarungan dengan meraup 39.838.184 atau 33,57 persen suara.
Diikuti Megawati-Hasyim Muzadi dengan 31.569.104 atau 26,61 persen suara.
Melalui Pilpres tersebut, Megawati mau tak mau merelakan kursi jabatannya untuk SBY. Namun, Megawati tak menyerah.
Ia kembali mencoba peruntungan di Pilpres 2009 bersama Prabowo Subianto.
Lagi-lagi, Megawati harus berhadapan dengan SBY. Kala itu SBY berpasangan dengan Boediono.
Namun, Megawati terpaksa kembali menelan pil pahit lantaran kalah telak dari SBY yang mendapatkan 73.874.562 atau 60,8 persen suara rakyat Indonesia.
Sementara, ia sendiri hanya mengantongi 32.548.105 atau 26,79 suara.
Dengan rekam jejak tersebut, hawa panas antara Megawati-SBY pun menguat, disinyalir karena persaingan keduanya memperebutkan kursi RI-1.
Eskalasi situasi antara Megawati-SBY begitu terasa selama 2005-2014. Buktinya, selama 10 tahun SBY menjabat sebagai presiden, tak sekalipun Megawati datang memenuhi undangan untuk hadir mengikuti upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI di Istana.
Padahal, undangan untuk para mantan presiden dan wakil presiden pasti dikirim setiap tahunnya. Biasanya, Megawati diwakilkan oleh suaminya Taufiq Kiemas dan putrinya yang kini menjabat sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani.