Prodi Komunikasi UMI Hadirkan Guru Besar UGM Bahas Adaptasi Ilmu Komunikasi Era 5.0
Prof Dr Phil Hermin Indah Wahyuni menjelaskan bahwa Ilmu Komunikasi adalah ilmu yang memiliki keunikan.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra UMI membahas strategi menghadapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi high tech.
Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM, Prof Dr Phil Hermin Indah Wahyuni SIP MSi hadir sebagai narasumber
Pertemuan ilmiah ini mengangkat tema "Adaptasi Komunikasi Menghadapi Revolusi Industri era 5.0".
"Ini merupakan upaya strategis ilmu komunikasi merespon tantangan transformasi sosial saat ini," ujar, Koordinator pelaksana kegiatan Abd Majid SSos MSi, Jumat (16/9/2022)
Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan Fakultas Sastra UMI ingin forum ini memberikan wawasan dan pandangan tentang dinamisnya kajian komunikasi sebagai social sains dan humaniora.
"Kita membahas bagaimana rumusan dan gambaran perkembangan tentang wajah pendidikan ilmu komunikasi dimasa mendatang," katanya.
Prof Dr Phil Hermin Indah Wahyuni menjelaskan bahwa Ilmu Komunikasi adalah ilmu yang memiliki keunikan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi termasuk di Era 5.0 justru menjadikan kehadiran ilmu komunikasi bisa terkoneksi dengan ilmu lainnya.
Baginya, Ilmu Komunikasi adalah ilmu yang bebas melebur kesemua disiplin ilmu.
"Justru dengan keunikan ini menjadi tantangan bagi dunia akademik untuk selalu mencari terobosan dan metode baru yang adaptif dengan perkembangan zaman," ujar Prof Dr Phil Hermin.
Prof Hermin mengingatkan semakin berkembang teknologi harusnya menjadi keresahan bagi kalangan akademik untuk mencari terobosan baru dalam ruang akademik.
Jika ada ruang akademik yang tidak memiliki keresahan justru patut dipertanyakan.
Menurutnya, pemberontakan keilmuan melalui riset dan pengkajian menjadi hal yang penting dilakukan para akademisi.
Gunanya, mencari solusi pemanfaatan teknologi terlebih dalam revolusi industri 5.0 atau era society 5.0.
"Sepertinya ada yang salah dengan sebagian besar orang terhadap kehadiran teknologi. Justru di era sekarang, mereka yang bertingkah bodoh dan seperti orang gila justru yang gampang terkenal dan viral," ungkap Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM,