Kontroversi Effendi Simbolon
Bocor SMS Jenderal Andika Perkasa ke Jenderal Dudung Soal 'TNI Gerombolan' Effendi Simbolon, Isinya?
Jenderal Dudung Abdurachman mengaku menerima sms dari Jenderal Andika Perkasa meminta meredam emosi prajurit soal ucapan Effendi Simbolon.
TRIBUN-TIMUR.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta KSAD Jenderal Dudung Abdurachman meredam emosi prajurit terkait ucapan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Effendi Simbolon.
Permintaan Jenderal Andika Perkasa ke Jenderal Dudung Abdurachman soal meredam emosi prajurit disampaikan melalui pesan singkat atau sms.
Pesan singkat atau SMS Jenderal Andika Perkasa diduga dikirim setelah video KSAD Dudung memerintah prajurit TNI untuk protes Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Perintahkan Pasukannya Berhenti Lakukan Protes ke Effendi Simbolon
Baca juga: Prajurit Setop Protes, Jenderal Dudung Abdurachman Segera Temui Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Mereka memperotes pernyataan Effendi Simbolon menyebut TNI seperti gerombolan.
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan, ia di SMS Jenderal Andika Perkasa untuk meredam emosi prajurit TNI.
Ia diminta Jenderal Andika Perkasa untuk mendinginkan suasana, dan tak menanggapi ucapan Effendi Simbolon secara berlebihan.
"Saya SMSan dengan beliau 'agar diredam, anggota', 'siap' saya sampaikan demikian," ucap Jenderal Dudung Abdurachman.
"Agar anggota tidak liar, agar tidak ditanggapi berlebihan,"
"Kita masih kontak-kontakan, tak ada masalah," imbuhnya.
Jenderal Dudung Abdurachman juga akan menemui Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam waktu dekat ini.
Pemicu TNI Marah
Pemicu TNI marah berawal saat rapat komisi di DPR RI yang menghadirkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Effendi Simbolon berseloroh ketidakharmonisan hubungan Panglima TNI dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman adalah rahasia umum.
"Ini semua menjadi rahasia umum, Pak. Rahasia umum, Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada KSAD. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada KSAD di situ," ujar Effendi di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Sedianya, Dudung hadir dalam rapat dengan Komisi I DPR hari ini.