Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prajurit Setop Protes, Jenderal Dudung Abdurachman Segera Temui Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku selalu melaksanakan tugas sesuai perintah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

kompas.com
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku selalu melaksanakan tugas sesuai perintah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Mulai menyiapkan pasukan dan sebagainya.

“Pada umumnya saya melaksanakan tugas itu merupakan perintah dari Panglima TNI. Karena kita menyiapkan pasukan, mendidik pasukan, melatih pasukan, setelah itu digunakan Panglima TNI di Papua,” kata Dudung.

Dudung juga mengatakan telah menerima arahan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terkait munculnya gelombang protes terhadap pernyataan Effendi yang menyamakan TNI dengan gerombolan dan ormas dari jajaran TNI AD di sejumlah wilayah melalui media sosial.

Andika, kata Dudung, meminta untuk meredam aksi protes itu.

Ia pun menegaskan tidak ada masalah antara dirinya dengan Andika dan akan bertemu dalam waktu dekat.

“Koordinasi kita sms-an (berkirim pesan) dengan beliau (Andika) agar diredam anggota. Oh siap. Saya sampaikan demikian. Agar anggota tidak liar untuk menanggapi hal-hal yang terlalu, ya istilahnya jangan ditanggapi berlebihan. Kita masih komunikasi. Tidak ada masalah,” katanya.

“Nanti dalam waktu dekat saya akan bertemu dengan Panglima,” Dudung menambahkan.

Isu ketidakharmonisan hubungan Dudung dan Andika sebelumnya disampaikan Effendi Simbolon dalam rapat dengar pendapat bersama Panglima TNI di Gedung DPR, Senin (5/9) lalu.

Effendi menyebut hubungan Andika dan Dudung tidak harmonis sebab Dudung beberapa kali absen mendampingi Andika saat rapat di DPR.

“Ini semua menjadi rahasia umum, Pak, rahasia umum Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada KSAD. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada KSAD di situ,” kata Effendi.

Effendi menambahkan, hubungan Andika dan Dudung disebut makin panas setelah anak Dudung dinyatakan gagal masuk Akmil.

Effendi juga menyebut TNI seperti gerombolan dan melebihi ormas.

Pernyataan Effendi itu mengundang kecaman sejumlah prajurit TNI di daerah.

Beberapa dari mereka bahkan merekam video kemarahan dan kecaman, lalu viral di media sosial.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved