Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Batalyon 120 Makassar

Batalyon 120 Makassar; Pam Swakarsa ABG Bersenjata Papporo', ‘Busur’ dan Miras

Itulah kenapa Jenderal Listyo Sigit Prabowo ingin melanjutkan gagasan seniornya Idham Aziz, kala ‘ujian akhir’ fit and proper test calon Kapolri lalu

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ari Maryadi
DOK TRIBUN TIMUR
Pemusnahan barang bukti hasil penggeledahan markas Batalyon 120 Makassar, di Mapolrestabes Makassar, Jl Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Sulsel, Selasa (13/9/2022). Hadir unsur Forkopimda Makassar, antara lain Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto. 

“Kalau anggota kami ada 24 orang. Selebihnya anggota binaan kami," jelas Izhald, Minggu sore.

Dia menjelaskan, Batalyon 120 merupakan organisasi kepemudaan yang berfokus pada pembinaan pelaku kriminal jalanan.

"Sebelum masuk Batalyon 120, kami melakukan pembinaan kepada mereka (remaja dan pemuda) agar penyakit masa lalunya tidak terulang," tambahnya.

Izhald menyayangkan penggerebekan yang dilakukan oleh aparat kepolisian karena tidak memiliki surat perintah.

"Penggerebekan ini mau kita pertanyakan. Karena tidak ada surat perintah dan keterangan juga tidak ada," ujarnya.

Banyaknya botol minuman keras (miras) yang ditemukan di sekretariat Batalyon 120, kata Izhald, adalah hasil pengumpulan yang dilakukan anggota batalyon untuk dijual dan uangnya untuk pengelolaan sekretariat.

"Kalau miras itu hanya botolnya saja. Jadi ini kan sekretariat butuh uang untuk pengelolaan. Jadi kami sampaikan kepada teman-teman kalau misal ada barang-barang bekas yang masih laku dijual termasuk botol, kumpulkan di sini." jelasnya

"Misalnya, teman-teman minum di luar atau menemukan orang minum. Kalau selesai minum kumpulkan botolnya kemudian kita beli token listrik. Karena sumber dana kami ini swadaya," tambahnya.

Izhald mengakui banyak busur atau anak panah di sekretariatnya. Busur itu diperoleh dari calon anggota yang hendak bergabung dengan Batalyon 120.

"Kalau busur itu memang ada di dalam gudang, tapi bukan dalam penguasaan mereka (yang ditangkap). Kenapa kami menyimpan busur, karena setiap anak-anak yang kami rekrut, kami minta sajam yang biasa mereka gunakan," tambahnya.

Anak panah yang dikumpulkan dari calon anggota batalyon, lanjutnya, akan diserahkan ke Polrestabes Makassar.

"Jadi sebenarnya, kami mau bawa itu busur hari Senin (hari ini). Entah itu dimusnahkan atau apa. Kami sudah lima kali proses penyetoran sajam atau busur ke Polrestabes ," jelasnya.

Batalyon 120 sudah merangkul banyak mantan pelaku kriminal jalanan. Baik di wilayah Makassar maupun dari kabupaten tetangga.

"Tujuan dibentuknya Batalyon agar dapat merangkul mereka supaya tidak melakukan kejahatan lagi. Kami mulai melebarkan sayap, karena per hari ini masih banyak masyarakat yang mengeluh akan geng motor. Jadi ada sembilan ketua geng motor yang sudah kami rekrut. Misalnya, geng Bodrex dan geng Terobos itu sudah kita rekrut," ujarnya.

Informasi diperoleh Tribun, ke-48 orang yang diamankan dari sekretariat Batalyon 120 tidak sampai sehari di Polsek Tallo.

Setelah didata, mereka dipulangkan pada Minggu siang.(Tribun-Timur.com/Thamzil Thahir)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved