Taklukkan Jurang hingga Tanjakan Ular Sinjai Pakai Trail, Nikmati Keindahan Alam dan Keramahan Warga
Sinjai memiliki tanjakan ekstrim, berbatu dan jurang. Tapi di balik jalur ekstrem, pecinta trail juga dapat menikmati keindahan alam dan cuaca sejuk.
Kondisi jalur makin ekstrem saat hujan atau setelah hujan mengguyur. Peserta harus lebih waspada.
Setelah berhasil melintasi tanjakan di sungai, peserta melintasi jurang, jalan terjal, penurunan dan sungai.
Kemudian di sungai, peserta mengantre lagi untuk menaklukkan tanjakan berbatu yang licin.
Tanjakan yang tersedia lebih 20 meter. Sejumlah peserta jatuh karena tak mampu mengendalikan motornya.
Setiap peserta yang jatuh akan dibantu oleh warga sekitar atau petani.
Setelah melintasi tanjakan berbatu itu, peserta akan kembali berhadapan dengan tanjakan yang diberi nama Tanjakan Ular.
Di Tanjakan Ular sebenarnya tak ada ular. Namun tanjakannya berkelok-kelok bak ular.
Tanjakan ular juga penuh dengan batu berukuran bola voli dan licin. Hal itu membuat motor melaju seperti ular berkelok-kelok hingga sulit dikendalikan.
Untuk menaklukkan jalur di Sinjai membutuhkan waktu sekitar delapan jam.

Kelelahan peserta akan terobati dengan keramahan warga yang dilintasi.
Bukan hanya ramah, warga juga menyiapkan air minum maupun kue atau makanan di setiap tanjakan.
Warga tak segan untuk menyapa atau menghentikan peserta demi berfoto bersama.
Bukan hanya keramahan warga, keindahan alam Sinjai juga menjadi 'pengobat' lelah.
Kita bisa berhenti di atas gunung atau bukit untuk beristrahat. Keindahan alam Sinjai akan terlihat jelas dari ketinggian.
Setiap menaklukkan tanjakan, peserta selalu disuguhkan dengan keindahan alam.