Tembus Pasar Global, BRI Bawa UMKM Tampil di Tong-Tong Fair
BRI berkomitmen mendorong UMKM untuk mengembangkan bisnisnya hingga menembus pasar ekspor dengan festival budaya Tong-Tong Fair.
Penulis: Fransisca Andeska Gladiaventa | Editor: Anissa Dea Widiarini
TRIBUN-TIMUR.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) secara konsisten mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk terus mengembangkan bisnisnya hingga menembus pasar ekspor.
Komitmen tersebut salah satunya tecermin dari upaya BRI membawa pelaku UMKM binaannya untuk menampilkan keunikan produknya dalam Festival Budaya Indonesia-Eropa di Belanda, yakni Tong-Tong Fair.
Tong-Tong Fair merupakan festival budaya yang telah hadir sejak 1959 di Belanda. Pada 2022, Tong-Tong Fair digelar di Centre of Hagues, Den Haag, mulai Kamis (1/9/2022) hingga Senin (12/9/2022).
Berbagai produk UMKM binaan BRI akan meramaikan festival budaya tersebut di depan ribuan pengunjung dari berbagai penjuru dunia. Upaya ini juga sebagai salah satu wujud nyata komitmen pemberdayaan UMKM hingga Go Global.
Sebelumnya, pada 2019, festival budaya Eurasian terbesar di dunia itu berhasil mendatangkan lebih dari 80.000 pengunjung.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan, terdapat journey yang panjang untuk terus mendampingi UMKM hingga akhirnya bisa menembus pasar global.
“Hal ini dimulai dengan peningkatan kualitas untuk meningkatkan daya saing serta keunikan dari produk tersebut,” ungkap Amam dalam keterangan pers yang diterima Tribun-timur.com, Minggu (4/9/2022).
Tidak hanya itu, BRI juga turut andil dalam edukasi pelaku UMKM untuk mengimplementasikan pengelolaan keuangan yang profesional, pemasaran, branding hingga menemukan story behind produk yang menarik di mata konsumen.
BRI juga mengedukasi dan menyiapkan pelaku UMKM untuk merambah ke dunia digital atau go digital sehingga pasar produk semakin luas.
Usai berhasil memikat lebih banyak konsumen, Amam mengatakan, BRI terus mengedukasi dan mendorong pelaku UMKM untuk dapat go global.
“BRI sebagai bank yang fokus di sektor UMKM senantiasa mendorong pelaku usaha untuk ‘Naik Kelas’. Perjalanan untuk menaikkelaskan pelaku usaha ini cukup panjang sehingga perlu untuk terjun langsung dan memberikan pendampingan. Tidak cukup hanya dengan menyalurkan permodalan, BRI juga mengupayakan pelaku UMKM lokal untuk dikenali potensinya dan berhasil menembus pasar global. Salah satunya dengan membawa UMKM binaan kami dalam festival budaya Eurasian terbesar ini (Tong-Tong Fair),” jelas Amam.
Strategi business matching

Amam mengatakan, BRI juga melakukan strategi business matching yang mempertemukan konsumen atau buyer dari mancanegara dengan UMKM lokal.
Adapun strategi tersebut dapat dilihat dari gelaran BRI UMKM Expor(RT) Brilianpreneur. Ajang tahunan dari BRI ini diselenggarakan untuk mendorong pelaku UMKM binaan BRI go global.
Pada 2021, ajang Expo(RT) BRIlianpreneur mencatatkan transaksi business matching hingga 72,13 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau melampaui target perseroan yang telah ditetapkan sebesar 65 juta dollar AS.
Adapun sebanyak 110 konsumen meramaikan ajang tersebut yang berasal dari 31 negara, termasuk AS, Uni Eropa, Timur Tengah, dan Australia.
“UMKM lokal memiliki potensi yang sangat besar dengan beragam keunikan serta produk yang disukai oleh berbagai konsumen dari berbagai negara. Untuk itu kami berusaha untuk mendampingi agar produk UMKM lokal ini memiliki kualitas terbaik dan selaras dengan kebutuhan pasar,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Amam, BRI berkomitmen untuk terus menyokong aspek permodalan pelaku UMKM. Hingga kuartal II-2022, portofolio kredit UMKM BRI tercatat bertumbuh sebesar 9,81 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp 837,82 triliun di akhir Juni 2021 menjadi Rp 920 triliun di akhir Juni 2022.
Hal itu membuat proporsi kredit UMKM BRI terus merangkak naik jika dibandingkan dengan total kredit, menjadi sebesar 83,27 persen.
Adapun BRI secara konsoldasian berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1.104,79 triliun atau tumbuh 8,75 persen yoy pada periode yang sama.
Seluruh sektor kredit pun tercatat mengalami peningkatan positif dengan menopang berbagai sektor utama, yakni segmen mikro yang tumbuh 15,07 persen, segmen consumer tumbuh menjadi 5,27 persen, segmen korporasi tumbuh 3,76 persen, serta segmen kecil dan menengah tumbuh menjadi 2,71 persen.