PMK
Terus Melonjak, 266 Hewan Ternak Terjangkit PMK di Enrekang
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak makin marak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak makin marak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dinas Peternakan Kabupaten Enrekang melaporkan, sampai Jumat (2/9/2022) sudah ada 266 hewan dinyatakan positif tertular penyakit tersebut.
Kabid Kesehatan Peternakan, Andi Anhar merincikan, hewan ternak yang terperangkap PMK, terdapat 253 sapi, 8 kerbau, dan 5 kambing.
"Selama dua hari, kasus bertambah sebanyak 7 ekor ternak dari tiga desa, yakni Bontongan, Tampo, dan Desa Janggura," katanya.
"Kemudian pemotongan bersyarat sukarela sebanyak 3 ekor di Desa Bontongan, Kecamatan Baraka," kata Andi Anhar.
Andi Anhar menuturkan, setiap hari kasus ini selalu bertambah sebab kecamatan yang teranjur masuk zona merah itu menjalar terus.
Dari 12 total kecamatan di Kabupaten Enrekang, sudah ada 6 kecamatan tertular PMK yakni, Enrekang, Buntu Batu, Alla, Baraka, Anggeraja, dan Curio.
Sementara itu, Kadis Pernakan dan Perikanan, Muh Alwi mengimbau masyarakat terutama peternak agar menjaga kesehatan ternaknya, terutama kebersihan kandang.
"Ketersediaan vaksin kita ini sangat terbatas, dari jumlah 3000 dosis pertama itu sudah terpakai. Begitupun dengan vaksin kedua yang hanya 3000 dosis," pungkasnya.
Muh Alwi menambahkan, Ketersediaan vaksin saat ini sangat terbatas. Dari 80 ribu ternak yang tercatat di dinas peternakan, tentu tidak sebanding jumlah vaksin tersedia. (*)