Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga BBM Naik

Antrean Kendaraan di SPBU Ussu Luwu Timur, Ada yang Belum Tahu Harga BBM Naik

Kenaikan harga BBM subsidi dan non subsidi ini diumumkan Presiden Jokowi di Istana Negara.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/IVAN ISMAR
Antrean kendaraan di SPBU 74.929.46 Ussu, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan pasca diumumkan harga BBM naik, Sabtu (3/9/2022). Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter kini menjadi Rp 10.000 per liter. 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan non subsidi resmi naik.

Kenaikan harga BBM ini diumumkan Presiden Jokowi di Istana Negara.

BBM yang mengalami kenaikan harga seperti Pertalite, Solar, dan Pertamax.

Kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax mulai berlaku, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan harga BBM mulai naik sore ini.

Seperti harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Pasca kenaikan harga BBM ini, sejumlah SPBU di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) terjadi antrean kendaraan.

Seperti di SPBU 74.929.46 Ussu, Kecamatan Malili.

Kendaraan antre untuk mengisi BBM, warga yang mengisi juga awalnya tidak mengetahui adanya kenaikan harga BBM.

"Oh sudah naik kah?," ujar warga yang sedang antre mengisi pertalite.

Antrean kendaraan terjadi juga disebabkan petugas SPBU Ussu menghentikan proses pengisian BBM.

"Dihentikan karena ada sistem yang dirubah, soal perubahan harganya, ini lagi menunggu petugas teknisi," kata Petugas SPBU Arma.

Sebelumnya wacana kenaikan BBM sudah mencuat beberapa hari lalu.

Hal ini seiring membengkaknya nilai subsidi energi yang mencapai Rp 502 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran subsidi dan kompensasi energi akan kembali membengkak sebesar Rp 198 triliun, jika tidak ada kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar.

Ia mengatakan, saat ini anggaran subsidi dan kompensasi energi untuk 2022 dipatok sebesar Rp 502,4 triliun.

Angka itu sudah membengkak Rp 349,9 triliun dari anggaran semula sebesar Rp 152,1 triliun guna menahan kenaikan harga energi di masyarakat.

Namun, dengan kondisi berlanjutnya kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan kurs rupiah, diperkirakan anggaran tersebut tidak akan cukup hingga akhir tahun.

Terlebih, konsumsi Pertalite dan Solar diperkirakan akan melampaui kuota yang ditetapkan.

"Kami perkirakan subsidi itu harus tambah lagi, bahkan bisa mencapai Rp 198 triliun, menjadi di atas Rp 502,4 triliun.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved