Guru Pulau Pertanyakan Nasib ke Ketua DPRD, Mengabdi Belasan Tahun Tapi Tak Lulus Laskar Pelangi
Padahal mereka telah dijamin oleh Pemkot Makassar untuk lolos laskar pelangi karena manjadi tenaga yang sangat dibutuhkan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sungguh sayang nasib para guru yang telah mengabdi di wilayah kepulauan.
Mereka tak lulus Laskar Pelangi padahal sudah mengabdi bertahun-tahun untuk mencerdaskan anak-anak di wilayah pesisir.
Dua bulan berjalan pasca pengumuman Laskar Pelangi, mereka mencoba mencari perlindungan dan mengadu nasib ke beberapa pihak yang dianggap bisa menolongnya.
Beberapa perwakilan guru yang tak lulus Laskar Pelangi di dampingi Ketua PGRI Makassar datang ke Kantor Wakil Rakyat bertemu Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo dan Wakil Ketua DPRD Nurhaldin Halid.
Rudianto Lallo menyambut kedatangan mereka di ruang rapatnya, Kamis (1/9/2022).
Kata RL, para guru ini harus diperjuangkan, apalagi mereka telah mengabdi bertahun-tahun, 5 hingga 15 tahun.
Ia pun mendesak Dinas Pendidikan untuk mencari solusi agar para guru honorer ini tetap bisa melanjutkan pengabdian mulianya.
"Solusinya seperti apa karena bagaimana pun, mereka sudah mengabdi lama. Pemerintah kota salam hal ini Dinas Pendidikan harus mencari solusi," tegas Rudianto Lallo.
Bukan hanya guru yang bertugas di pulau, puluhan guru yang tersebar di beberapa kecamatan juga tak lulus Laskar Pelangi.
Padahal mereka telah dijamin oleh Pemkot Makassar untuk lolos laskar pelangi karena manjadi tenaga yang sangat dibutuhkan.
RL menyebut, ada 193 guru yang tidak lulus Laskar Pelangi, mereka harusnya diangkat kembali sebagai tenaga pendidik dan wajib diloloskan Laskar Pelangi.
Akibat dari masalah ini, nasib merekapun terkatung-katung dan tidak mendapat insentif sejak pengumuman kedua Laskar Pelangi diumumkan dua bulan lalu.
"Makanya kita minta kadis pendidikan untuk mencari solusi jalan terbaiknya. Solusinya adakah diangkat kembali dan membayarkan gaji yang tertunda tadi. Insyaallah kami kawal. DPR akan mengakomodir," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin mengatakan masih mencari solusi yang tepat untuk mengakomodir para guru yang tak lulus Laskar pelangi.
Muhyiddin mengaku takut mengeluarkan SK jika yang bersangkutan tidak terdaftar namanya dalam portal kepegawaian.
Namun ia mengklaim akan mencari formula baru untuk mengakomodir 193 honorer tersebut.
Apalagi Disdik punya pagu anggaran untuk membiayai 2.138 tenaga laskar pelangi.
"Kan yang lulus Laskar Pelangi di Dinas Pendidikan ada 1.946 orang, artinya masih ada kuota lebih untuk bisa mengcover yang tidak lulus," pungkasnya. (*)