Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polisi Tembak Polisi

Bharada E Marah di Depan Ferdy Sambo Gegara Disuruh Adegan Versi Suami Putri, LPSK Ungkap Fakta

Bharada E marah-marah lantaran merasa dipaksa beradegan pembunuhan Brigadir J sesuai versi Ferdy Sambo suami Putri Candrawathi.

Editor: Ansar
kolase instagram
Ekspresi Bharada E peragakan adegan menembak Brigadir J, Ferdy Sambo mengawasi dari belakang. Bharada E marah-marah lantaran merasa dipaksa beradegan pembunuhan Brigadir J sesuai versi Ferdy Sambo suami Putri Candrawathi. 

Dimana menurut Bharada E, ia hanya diperintahkan saja oleh Ferdy Sambo melakukan penembakan terhadap Brigadir J dan tidak tahu soal perencanaan pembunuhan yang dilakukan para tersangka lain.

Dalam rekonstruksi, kata Susilaningtias, Bharada E mencoba menerima jika para tersangka lain melakukan adegan yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya atau kejadian sesungguhnya.

"Tapi ada hal-hal krusial yang memang menurut Bharada E enggak seperti itu kejadiannya.

Jadi ada hal yang sangat substantif dan dia tetap pada kesaksian dia yang sebelumnya atau keterangan dia sebelumnya.

Meski sempat marah dengan adanya reka adegan yang menurut dia ini tidak sesuai pada saat kejadian, dia tetap kepada keterangan dia semula," ujarnya.

"Jadi dia tidak mau mengubah keterangan dan dia tetap dengan keterangan dan kesaksian sebelumnya, saat rekonstruksi itu," kata Susilaningtias.

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf saat hadiri rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf saat hadiri rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. (Kolase Kompas TV/)

Sebelumnya Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengatakan terdapat dua pengakuan berbeda soal penembakan Brigadir Yosua atau Bharada E.

Yakni menurut versi Bharada E dan versi Ferdy Sambo.

Perbedaan pengakuan Bharada E dan Ferdy Sambo membuat reka adegan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J akhirnya dibagi 2 versi diperagakan dalam dua versi.

Bharada E harus menggunakan pemeran pengganti ketika menembak Brigadir J sesuai keterangan Ferdy Sambo dan juga sebaliknya.

"Iya dalam konfrontir mereka ada beberapa pihak yang menolak, terutama dari FS yang menolak.

Kalau dia menolak berarti kita pakai pemeran pengganti," kata Andi Rian.

Ia mencontohkan, perbedaan keterangan dantaranya terkait posisi Bharada E saat penembakan Brigadir J.

"Menurut FS, dia di kiri, tapi menurut RE dia di kanan.

Kalau mereka tidak sepakat, kita harus menggunakan pemeran pengganti," ujarnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved