Airlangga Hartarto Harap ASEAN Dapat Ikut Mainkan Peran Penting Dalam Perekonomian Global
Airlangga Hartarto memberikan Public Lecture di Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Park Royal Collection Marina Bay, Singapura.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan Public Lecture di Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Park Royal Collection Marina Bay, Singapura, Senin (29/8/2022).
Pada tahun ini, masyarakat Indonesia meriahkan Hari Raya Idulfitri dan Hari Kemerdekaan dengan berpartisipasi di acara publik secara langsung untuk pertama kalinya.
Hal ini sulit dilakukan sejak terjadinya pandemi Covid-19 pada tahun 2019.
Pandemi Covid-19 telah mengubah cara hidup dan keseharian seluruh masyarakat.
Pembatasan mobilitas masyarakat menahan penyebaran pandemi Covid-19 juga telah memberi pengaruh pada berbagai aspek seperti disrupsi terhadap rantai pasok.
Hingga penutupan pusat perbelanjaan, pabrik, dan banyak fasilitas umum.

Kemudian diikuti dengan peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan, demikian juga jatuhnya daya beli masyarakat.
Seluruh kondisi krisis yang terjadi menjadi sebuah unprecendeted crisis, dimana hampir tidak terdapat peta jalan atau panduan yang tersedia.
Tidak cukup juga untuk mengatasi pandemi dan krisis yang terjadi.
Namun, krisis keuangan dan ekonomi yang pernah dihadapi sebelumnya telah memberikan pemahaman bahwa dalam keadaan sulit, pendekatan diadakan secara fleksibel dengan semua kebijakan siap dengan kapasitas maksimal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa untuk memberi Pemerintah ruang kebijakan manuver yang jauh lebih besar dalam menavigasi kesehatan dan tantangan ekonomi.
“Kami mengintegrasikan kesehatan dan kebijakan ekonomi di bawah satu koordinasi Komite Panitia Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (PC-PEN) pada bulan Juli 2020,” kata Menko Airlangga.
Lewat penguatan sinergi dan kolaborasi seluruh pihak, Pemerintah melalui Komite PC-PEN membentuk dan mengadakan kebijakan rem dan gas untuk tetap menyeimbangkan kehidupan seluruh masyarakat.
Kebijakan tersebut memberikan hasil yang sangat baik, dimana terjadi penurunan kasus Covid-19 yang signifikan.
Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa kondisi perekonomian yang pada awalnya sempat terkontraksi juga kemudian mampu rebound dan catat pertumbuhan yang impresif.
“Indonesia telah diakui sebagai salah satu dari 5 negara teratas di dunia dengan tingkat vaksinasi tertinggi. Kami juga telah memberikan vaksinasi lebih dari 430 juta dosis vaksin Covid-19,” sambung Menko Airlangga.
Pemerintah sudah melaksanakan reformasi struktural domestik lewat salah satu reformasi ekonomi yang paling komprehensif untuk memberikan daya tahan lebih hadapi pandemi Covid-19.
Salah satunya ialah Omnibus Law atau yang sekarang lebih dikenal sebagai UU Cipta Kerja.
Upaya reformasi tersebut kemudian membantu secara bersamaan dan memberi pengaruh lebih dari 70 undang-undang pada 11 klaster ekonomi.
Diantaranya terkait dengan pengaturan tenaga kerja, proses perizinan, dan proses persetujuan investasi.
Keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi juga sudah mendapatkan pengakuan dunia internasional.
Menko Airlangga menyampaikan berbagai upaya untuk merespon krisis global.
“Untuk merespons krisis global, Sekretariat Jenderal PBB telah meminta Presiden Indonesia bersama dengan 5 Kepala Negara dan Pemerintahan lainnya untuk tergabung dalam the Champions Group of Global Crisis of Response Group (GCRG),” terang Menko Airlangga.
Kuliah umum juga diikuti oleh sejumlah pengusaha lokal Singapura tersebut.
Menko Airlangga juga menerangkan berbagai potensi, strategi, dan tantangan yang dihadapi ASEAN saat ini maupun ke depannya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar ASEAN dapat ikut memainkan peran penting dalam perekonomian global.
“ASEAN harus tetap bersatu dalam hadapi konflik internal dan tekanan eksternal serta mengadakan reformasi yang diperlukan untuk menghilangkan semua hambatan bagi pertumbuhan ekonomi kawasan,” tambah Menko Airlangga.(adv/rerifaabdurahman).