Kronologis Versi Warga Pangkabinanga Gowa Soal Siswa SMK Asal Makassar Meninggal Usai Dimassa
Sekelompok diduga geng motor itu disebut dari warga Makassar yang datang ke Pangkabinanga Gowa.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Waode Nurmin
lihat foto
TRIBUN-GOWA.COM - Fikri siswa SMK di Makassar, tewas setelah dikeroyok warga di Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Gowa, Sabtu (27/8/2022) malam.
Kasus ini viral di sosial media (sosmed), sehingga menjadi perhatian masyarakat.
Salah seorang warga Taufik menjelaskan awal mula kejadian tersebut.
Kasus pengeroyokan itu pada Sabtu (27/8/22) sekira pukul 23.30 Wita.
Awalnya, salah seorang pemuda di Pangkabinanga dibusur oleh sekelompok orang tak dikenal yang diduga geng motor.
Sekelompok diduga geng motor itu disebut dari warga Makassar yang datang ke Pangkabinanga Gowa.
Pemuda yang terkena busur oleh OTK ini, bernama Gilang. Ia terkena busur pada pinggangnya.
"Pertama kejadian itu ada warga sini pangkabinanga kena busur, kemudian korban yang terkena busur mengejar palaku bersama rekannya dan warga sekitar," ujarnya, saat ditemui di Pangkabinanga Senin (29/8/22) malam.
Sekira 300 meter dari lokasi pembusuran, salah satu terduga pelaku pembusuran terjatuh yang sementara berboncengan dengan temannya.
"Yang dimassa itu terduga pelaku, dia (terduga pelaku) orang Makassar bukan orang sini (Pangkabinanga Gowa). Pelaku yang dimassa ini, bukan korban," katanya.
Menurut informasi, terduga pelaku pembusuran ada sekira 10 motor dengan setiap kendaraan berboncengan dua atau tiga orang.
Dijelaskan, salah satu terduga pelaku terjatuh dari motor saat dikejar massa.
"Korban melakukan perlawanan saat dibusur, malam itu juga korban yang kena busur langsung melapor ke Polsek Pallangga," ucapnya.
Ditanyai soal pemuda yang diseret dari parit, Taufik menjawab bahwa hal tersebut tidak benar.
"Bohong itu, tidak ada parit di sini, orang yang dimassa itu diangkat saat polisi datang, sudah dihakimi sama massa itu orang," bebernya.
Dia mengaku, di wilayah Pangkabinanga kerap terjadi teror busur.
Bahkan, jika para terduga pelaku pembusuran tidak mendapat orang, rumah dan warung ataupun kendaraan jadi sasaran busur
Sehingga katanya, warga resah dan ketika ada kejadian serupa warga setempat melakukan perlawanan.
"Sering terjadi pembusuran di sini, kebanyakan terduga pelaku orang luar bukan orang sini," katanya.
Kronologi Versi Korban
Dikutip dari vidoe akun instagram teropong makassar,rekan almarhum Fikri yang bernama Ade menjelaskan kronologi kejadian itu.
Dia mengaku awalnya ia menuju ke Pangkabinanga Gowa bersama rekannya termasuk korban.
Di pertengahan jalan, ia bertemu diduga sekelompok geng motor.
"(Saya) Jalan ke Gowa masuk belok kiri jembatan kembar, banyak geng motor dia (geng motor) keluar saya jalan masuk ke Pangkabinanga jam setengah 10 malam," katanya dikutip dari akun instagram teropongmakassar.
Ia mengaku sempat dikejar oleh sekelompok diduga geng motor itu.
Namun, dia berhasil diselamatkan oleh warga.
"Sempat ka naburu (geng motor) makanya ini korban Fikri, dia bilang cepat ko lari, lariko lariko. Jadi ku balap ki motor ku baru jalanan gelap sekali. Baru saya tidak saya liat warga di depan, warga halangika jadi sempat ka naperiksa tidak ada nadapat apa-apa," katanya.
Saat Ade diperiksa, Fikri disebut dipegang. Lalu Ade dibawa oleh warga untuk diperiksa
"Diperiksa ka ini, Fikri langsung dipegang, saya dibawa ke rumah warga lalu saya ditanya mau ke mana jadi saya jawab mau ke raihan pak, didalam tinggal di anak Parang Banoa," ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Burhan mengaku belum bisa membeberkan kronologis pasti kejadian itu.
Pihaknya tengah melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengungkap kasus tersebut.
Laporan Kontributor TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
