Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jembatan Mangkrak

Fraksi PKB Desak 8 Proyek Jembatan Mangkrak di Bulukumba Segera Diselesaikan

Fraksi PKB Bulukumba mendesak pemerintah segera menyelesaikan proyek jembatan mangkrak. 

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/FIRKI
Ketua Fraksi PKB Bulukumba Fahidin HDK. Fraksi PKB Bulukumba mendesak pemerintah segera menyelesaikan proyek jembatan mangkrak.  

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Fraksi PKB Bulukumba mendesak pemerintah segera menyelesaikan proyek jembatan mangkrak

Itu disampaikan langsung oleh Ketua Fraksi PKB Bulukumba Fahidin HDK kepada tribun-timur.com, Minggu (28/8/2022). 

Menurut Fahidin, sedikitnya ada delapan proyek jembatan mangkrak di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Yakni Jembatan Sungai Bialo di Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, Jembatan Jalan Cengkeh dan Jemabatan Kalae Sapobonto di Kecamatan Bulukumpa. 

Kemudian Jembatan Desa Bonto Marannu - Bonto Barua di Kecamatan Bontotiro, Jembatan Dusun Kassi Lohe Kecamatan Kajang, Jembatan Bonto Rannu dan Jembatan Mar Salassae, Kecamatan Rilau Ale. 

Dan juga Jembatan Palioi di Kecamatan Kindang. Dari beberapa jembatan itu sudah ada yang memasuki tahap dua dan ada juga yang telah tahap empat. 

Yang paling sering menjadi pembicaraan, kata Fahidin, yakni Jembatan Sungai Bialo. 

"Contoh jembatan Bialo, jembatan ini kemarin hasil tendernya Rp 20 miliar lebih dan itu sudah selesai. Dan mestinya tahun ini sudah dinikmati masyarakat," bebernya. 

Namun apa yang terjadi, lanjut dia, dalam perjalanannya pembangunan jembatan dibatalkan oleh pemda. 

"Karena itu kami di PKB berkali-kali mendesak untuk melanjutkan itu Jembatan Bialo," lanjutnya. 

DPRD lanjut Fahidin, tidak mengetahui dan tidak ada kesepakatan bersama untuk membatalkan proyek itu. 

Karena pemenagannya sudah ada di Februari dan kemudian dibatalkan oleh pemda pada Agustus. 

Itu diketahui setelah kurang lebih empat sampai lima kali pemenang tender hendak mencairkan uang muka tapi ditolak. 

"Ini artinya bahwa kita semua bisa gagal merencanakan suatu program yang hanya untuk menghabisi uang masyarakat," kata Fahidin. 

"Mari kita semua sadar, bahwa jembatan ini adalah jembatan prioritas yang sudah direncanakan pemda dari priode sebelumnya," sambungnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved