Pangdam Hasanuddin
Baliho Panglimata Bertebaran, Ternyata Ini Artinya Menurut Pangdam Hasanuddin
Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad menjawab, tagline itu merupakan hal yang sama dengan Pangdam sebelumnya
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Muh. Irham
GOWA, TRIBUN-TIMUR.COM - Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad memaparkan materi kebangsaan dihadapan ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Unhas, Jumat (25/8/22)
Pada kesempatan itu, salah seorang mahasiswa FT Unhas Muhammad Asri Ardilla (18) asal Makassar mengajukan pertanyaan.
Muhammad Asri bertanya kepada Pangdam Andi Muhammad tentan maksud dari tagline 'Panglimata'.
Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad menjawab, tagline itu merupakan hal yang sama dengan Pangdam sebelumnya.
Panglimata diartikan Andi Muhammad seperti, Pangdam, Pandawa, Komandan.
"Arti sebenarnya sama saja dengan dulu Pangdam, pandawa, komandan," ujarnya.
Menurutnya, arti kata 'ta' yang ada di belakang kata Pangdam yakni semua orang bersaudara.
Tagline Pangdamta lanjut dia, bukan politik identitas. Bahkkan sebutan itu bukan hanya dirinya yang buat tapi anggota lainnya juga.
"Ta ini artinya kita semua bersaudara kata 'ta' pada Pangdam ini bukan politik identitas," ujarnya.
Dijelaskan juga, bahwa Pangdam harusalah berbaur dan lebih dekat dengan masyarakat.
Ia mengaku dekat dengan masyarakat lantaran kerap turun langsung ke lapangan jika ada kegiatan.
"Dengan tagline itu ada yang menggaungkan ini ada apa mungkin, terkait 2024, itu saya serahkan kepada masyarakat," ucapnya.
"Saya putra daerah. Dengan karakteristik kedaerahan saya, apalagi dengan 24 kota kabupaten di Sulsel pasti banyak keluarga saya. Saya ini memang lahir dari Kerajaan Gowa, Bone, paman saya Raja Luwu," sambungnya.
Andi Muhammad mengaku tagline Pangdamta digaungkannya untuk lebih mengenal personal.
"Panglimata saya gaungkan untuk lebih mengenal persolan di 2024 tolong didoakan. Namanya juga usaha yaa," katanya
Ia juga menjelaskan, kehidupan tentu dihadapkan dengan pemilihan. Banyak warna.
Hal inilah kata dia, sebuah bagian. Apalagi anak bangsa tidak boleh terpecah.
Ia mencontohkan, sebelumnya, ada perpecahan antara cebong dan kampret pada 2019 lalu.
Namun ternyata keduanya yang sempat bertarung kembali menjadi satu.
"Inilah peradaban kita kita tidak bisa terlepas dari perbedaan tapi jangan dijadikan berbenturan," katanya
Selain itu, kata Pangdamta agar lebih dekat dengan masyarakat.
"Pangdamta ini agar lebih dekat dengan masyarakat, saya sudah banyak turun ke bawah melihat masyarakat sehingga ini juga respon masyarakat terhadap saya," jelasnya saat diwawancarai usai dialog kebangsaan.
"Banyak yang merespon masyarakat untuk keberadaan saya dimana-mana, bahkan mengharapkan saya itu kalau ke daerahnya, seolah-olah saya membawa berkah sebagai putra daerah. Dia punya kebanggan karena saya bisa jadi Pangdam di daerah sendiri," pungkasnya.(*)