Polisi Tembak Polisi
Hasil Autopsi Brigadir J Diumumkan, Rohani Simanjuntak Ungkit Perilaku Brigadir J ke Keluarga Sambo
Jelang diumumkannya hasil autopsi Brigadir J, ada info baru terungkap, yakni almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J
TRIBUN-TIMUR.COM - Jelang diumumkannya hasil autopsi Brigadir J, ada info baru terungkap, yakni almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ternyata punya kelakuan baik terhadap keluarga Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Semasa hidupnya, Brigadir J ternyata tak hanya sekedar ajudan atau Aide-de-camp (ADC).
Namun, dia juga seperti pembantu rumah tangga bagi keluarga atasannya di Korps Bhayangkara.
Bibi almarhum Brigadir J, Rohani Simanjuntak mengatakan, selama bertugas, ponakannya sering membantu pekerjaan rumah tangga keluarga Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Pekerjaan dimaksud berupa menyeterika pakaian, belanja di pasar, dan mengantar anak pasangan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ke sekolah.
“Anak-anak dari Ferdy Sambo baik dan akrab. Bahkan cerita dari Nofriasnyah gosok pakaian (menyeterika), antar anaknya sekolah, berbelanja, anak kami yang bantu keluarga Pak Ferdy Sambo dan Ibu Putri,” kata Rohani Simanjuntak sebagaimana ditayangkan dalam siaran Kompas TV, Ahad atau Minggu (21/8/2022).
Sebelum Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Putri Candrawathi sempat mengirim pesan WhatsApp kepada Bripda LL Hutabarat.
Pesan yang dikirim istri Irjen Ferdy Sambo kepada adik Brigadir J itu berupa foto.
Baca juga: Peran Brigjen Hendra Kurniawan Kasus Brigadir J, Karir Cemerlang Tercoreng Gegara Ulah Ferdy Sambo
Ternyata foto Brigadir J sedang menyeterika pakaian Putri Candrawathi maupun pakaian anak Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat berada di Magelang, Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/8/2022).
"Si ibu dia masih ber-WhatsApp ria dengan adik daripada almarhum dengan cara memotret almarhum lagi menyetrika baju. Menyetrika baju anak Ferdy Sambo maupun ibu Putri. Lalu ketika dipotret almarhum setrika baju, baju sekolah, dikirim ke adiknya," kata Kamaruddin Simanjuntak.
• Kondisi Vera Saat Tahu Ferdy Sambo dan Putri Terlibat Kasus Brigadir J, Tak Mampu Temui Sosok Ini
Tak cukup hanya foto, Putri Candrawati juga membubuhi keterangan (caption).
Caption-nya berupa pujian Putri Candrawathi kepada Brigadir J yang dinilainya rajin dalam bekerja.
Bahkan, Putri Candrawathi juga sempat mengundang Bripda LL untuk datang ke Magelang.
"Lihat ini abang kau ni, rajin kali, kau datenglah ke sini bantu-in abangmu. Dia multitalenta, sampai bingung mau kasih gaji berapa, karena banyak yang dikerjakan. Bukan hanya sebagai ajudan, tapi sampai menyetrika baju anak," kata Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan caption foto tersebut.
Rohani Simanjuntak juga membeberkan kekecewaannya kepada Putri Candrawathi yang tak jujur dalam kasus kematian Brigadir J.
“Sebenarnya kami dari keluarga kalau ibu Putri mengantar jenazah anak kami. Tapi kerana dia berbohong dan tidak ada kejujuran. Kami mohon kepada dia apa sebabnya tapi dia berbohong dan bahkan memfitnah anak kami. Kami terpaksa harus tega dia ditersangkakan dalam pembunuhan berencana,” kata Rohani Simanjuntak.
Hasil otopsi Brigadir J
Tim dokter gabungan yang terdiri dari Persatuan Kedokteran Forensik Indonesia (PDFI) telah menyelesaikan hasil otopsi kedua terhadap jenazah Brigadir J.
Ketua Tim Dokter Forensik, Ade Firmansyah Sugiharto mengatan, pihaknya akan menyerahkan hasil otopsi kedua ke penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri siang hari ini.
"Kami menyerahkan hasilnya siang ini di Bareskrim jam 13.00 WIB," kata Ade Firmansyah Sugiharto sat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (22/8/2022).
Menurut Ade Firmansyah Sugiharto, hasil otopsi juga akan disampaikan ke publik setelah diserahkan ke Bareskrim Polri.
Ia mengatakan, informasi soal otopsi akan dibuka sepanjang tidak mengganggu jalannya penyidikan.
"Informasi apa yang nanti dapat kami sampaikan tentunya sesuai dalam koridor UU Keterbukaan Informasi Publik. Sepanjang informasi tersebut tidak mengganggu jalannya penyidikan," ucap dia.
Adapun otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J dilakukan pada Rabu (27/7/2022) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar, Muaro Jambi.
Sebelum otopsi, tim khusus Polri dan para ahli kedokteran forensik melakukan ekshumasi terhadap Brigadir J.
Ekshumasi merupakan penggalian kembali jenazah yang dikuburkan.
Biasanya, dalam dunia forensik, kegiatan ekshumasi dilakukan untuk identifikasi jenazah hingga memastikan penyebab kematian yang sebelumnya diragukan.
Ekshumasi banyak digunakan untuk melakukan investigasi sebuah tindakan kriminal, seperti dugaan pembunuhan yang baru muncul setelah jenazah dimakamkan.
Tindakan ekshumasi dilakukan oleh tim kedokteran forensik atas izin dari dinas pemakaman setempat.
Izin juga perlu didapat dari tim penyidik aparat penegak hukum jika terkait dengan sebuah perkara pidana.
Pada saat melakukan ekshumasi, pihak keluarga, penyidik, dinas, dan penjaga makam bersama-sama menyaksikan proses tersebut.
Dalam kasus penembakan Brigadir J, polisi menetapkan lima tersangka.
Mereka adalah Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi.
Lalu, Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal atau RR, dan seorang ART Irjen Ferdy Sambo bernama Kuat Ma'ruf.
Brigadir J tewas setelah diduga ditembak Bharada E di rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Menurut keterangan polisi, Bharada E menembak Brigadir J atas perintah Irjen Ferdy Sambo.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita