Alasan Pentingnya Santri Bisa Cakap Digital Dibahas Tuntas di Pontren Al Fakhriyah Makassar
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber yang cakap di bidangnya masing-masing.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
Salah satu pembicara, Septa Dinata mengemukakan, berdigital tentu punya etika.
Etika digital yang dikombinasikan dengan etika praktis NU secara umum dibagi tiga, yakni digitization, digitalization, dan transformasi digital.
Digitization dianggap sama dengan masa non digital yang hanya sekadar mengkonversi sesuatu menjadi digital. Misalnya tadinya dokumen yang ada di kertas diubah menjadi dokumen digital.
"Digitalization selangkah lebih maju, digitalization adanya perubahan paradigma dengan kehadiran aspek fundamental kehidupan. Seperti ada yang masih senang belanja di pasar ada juga yang serba online sehingga aktivitas luar rumah semakin sempit," paparnya.
Yang ketiga, transformasi digital. Misalnya peran guru yang digantikan oleh teknologi.
Semua orang bisa belajar secara mandiri menggunakan platform digital.
Disamping itu, nilai-nilai yang diajarkan dalam agama tetapi menjadi pegangan agar tetap berada di jalan yang lurus.
Menurut AS Kambie, pembicara kedua dalam seminar ini, pengguna teknologi harus berhati-hati karena ada namanya jejak digital.
Jejak digital bisa mengidentifikasi semua perjalanan digital seseorang.
Karena itu, google selalu menyuguhi hal-hal yang sering diakses atau dibuka oleh penggunanya.
"Kalau sering membuka hal yang buruk, google beranggapan kita menyukai konten itu, maka itulah yang selalu disuguhkan," tuturnya.
Adapun sejarah digital media kata Kambie, dimulai sejak nabi Adam di hadirkan di muka bumi.
Saat Allah menyempurnakan ciptaannya, Adam diajarkan banyak hal.
Karena itu, umat tidak boleh ketinggalan informasi tradisi pengetahuan milik Islam sehingga tidak ada alasan untuk tidak cakap digital.
Pembicara terkahir, Fadlan L Nasurung beranggapan bahwa penting membangun kebiasaan digital sejak dini.
"Karena saya percaya, karakter seseorang dibangun dari kebiasaan. Kalau dibiasakan bangun kebiasaan positif maka dampaknya akan luar biasa. (*)
