Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Irjen Ferdy Sambo Tak Seorang Diri, Ada Juga Perwira Polri Lain dari Sulsel Baru Saja Ditangkap

Keduanya adalah mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo dan mantan Kasat Resnarkoba Polres Karawang, AKP Edi Nurdin Massa.

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo dan mantan Kasat Resnarkoba Polres Karawang, AKP Edi Nurdin Masa (kiri dan kanan). Irjen Ferdy Sambo, putra Toraja, menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J. AKP Edi Nurdin Masa, putra Luwu, menjadi tersangka kasus peredaran gelap narkoba. 

* Pati Yanma Polri (2022)

Profil AKP Edi Nurdin Masa: Pernah duel dengan bandar narkoba

Di balik penangkapannya karena kasus narkoba, jauh hari sebelumnya, AKP Edi Nurdin Masa ternyata pernah duel dengan bandar narkoba.

Dikutip dari Tribun Jabar, saat itu pria kelahiran tahun 1976 ini masih berpangkat seorang bintara polisi dan ditugaskan di Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat.

Ia mendapatkan tugas dari pimpinannya untuk menangkap seorang bandar narkoba dan jaringannya di salah satu tempat hiburan malam.

Kasat Resnarkoba Polres Karawang, AKP Edi Nurdin Masa atau AKP ENM. Dia ditangkap polisi dari dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kamis (11/8/2022), di basement sebuah apartemen, di Karawang, Jawa Barat, karena peredaran gelap narkoba.
Kasat Resnarkoba Polres Karawang, AKP Edi Nurdin Masa atau AKP ENM. Dia ditangkap polisi dari dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kamis (11/8/2022), di basement sebuah apartemen, di Karawang, Jawa Barat, karena peredaran gelap narkoba. (DOK PRIBADI VIA TRIBUN JABAR)

Edi Nurdin Masa harus melakukan penyamaran sendiri untuk masuk ke tempat hiburan malam.

Dalam operasi itu Edi Nurdin Masa tak membawa senjatanya.

Ia hanya bermodalkan nomor telepon bandar narkoba.

Ia pun harus siap dengan identitas baru dan melepas identitas aslinya untuk mengelabui jaringan narkoba.

Tibalah waktu Edi Nurdin Masa menjalankan tugas.

Malam itu terasa sangat dingin.

Ia datang menemui orang kepercayaan bandar tersebut.

Mereka mulai masuk ke dalam lorong tempat hiburan malam.

Sementara tim kepolisian yang bersama Edi Nurdin Masa bertugas akan berada di sekitar tempat hiburan malam dan menunggu aba-aba dari teriakan Edi Nurdin Masa .

Di dalam gedung, ingar bingar musik terus menderu. 

Edi Nurdin Masa mulai memikirkan bagaimana caranya memberi kode kepada tim.

Sementara dentuman musik begitu keras.

Singkat cerita, Edi Nurdin Masa mulai bertemu dengan target operasi.

Mereka pun mulai mengobrol.

Dalam pikiran Edi Nurdin Masa, ia tak mungkin memberikan kode untuk berteriak.

Ia pun beralasan untuk ke mobil, untuk mengambil uang.

Tetapi alasan itu membuat mereka curiga.

Tiga orang perawakan berbadan besar mengepungnya.

Edi Nurdin Masa pun harus bertarung melawan mereka sekaligus, sambil mencari celah untuk mundur dan memberikan kode kepada timnya.

Pertarungan begitu sengit, Edi Nurdin Masa mulai terpojok.

Namun, ia berhasil menangkis dan sesekali menghantam wajah para pelaku hingga akhirnya ia berhasil memberikan kode kepada tim dan akhirnya seluruh jaringan bandar narkoba dan target operasi di dalam tempat hiburan malam itu pun berhasil ditangkap petugas.

Itu adalah sepenggal pengalaman paling mengesankan yang pernah diceritakan Kasat Narkoba Polres Karawang AKP Edi Nurdin Masa, selama ia menjadi petugas kepolisian dalam mengungkap kasus narkoba.

Kiprahnya dalam mengungkap kasus narkoba di Indonesia memang tidak diragukan lagi.

Sebelum menjabat menjadi Kasat Narkoba Polres Karawang, AKP Edi Nurdin Masa menjadi bagian tim yang mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu di Pantai Pangandaran sebanyak 1 ton.

Ia bahkan harus menyamar selama berbulan-bulan.

"Kerja sama tim menjadi kuncinya. Satu untuk semua, semua untuk satu," kata AKP Edi Nurdin Masa kepada Tribun Jabar, Senin (30/5/2022).

Sejak kecil Edi Nurdin Masa memang bercerita menjadi seorang polisi. Saat sekolah dasar ia bergabung dalam patroli keamanan sekolah (PKS).

Kota Palopo, Sulawesi Selatan merupakan kota kelahirannya.

Anak keenam dari tujuh saudara ini bukan terlahir dari keluarga yang ada.

Almarhum ayahnya adalah seorang sipir dan almarhumah ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.

Kedua orang tuanya selalu mengingatkan untuk tidak menyerah kepada keadaan.

"Orang tua selalu mengajarkan agar kita anak-anaknya untuk terus berjuang. Karena kita bukan orang yang mampu, " katanya.

Sejak kecil, AKP Edi Nurdin Masa mengaku, sudah terbiasa dengan beladiri karate dan puisi.

"Sejak kecil hidup saya sudah diwarnai olahraga dan seni. Terutama karate dan puisi, " katanya.

Pria kelahiran 1976 ini pun menikahi seorang polwan dan saat ini telah dikaruniai 3 orang anak.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved