Unhas
Bantu Warga Desa Bandar Raya, Mahasiswa KKN Kebangsaan Unhas Buat Inovasi Pakan Fermentasi
KKN Kebangsaan Unhas Angkatan 10 berinovasi membuat pakan fermentasi untuk atasi kelangkaan pakan di Desa Bandar Raya Kapuas.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - KKN Kebangsaan Unhas Angkatan 10 mulai berinovasi dilokasi pengabdiannya.
Mereka mengabdi di Desa Bandar Raya, Kecamatan Tamban Catur, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Wilayah ini merupakan desa pertanian dengan kontur tanah gambut.
Salah satu persoalan dihadapi masyarakat adalah kelangkaan pakan di musim kemarau.
Untuk menjawab persoalan tersebut, mahasiswa Unhas ini menghadirkan inovasi Pakan Fermentasi.
Melalui inovasi ini, ketersediaan pakan di musim kemarau tetap tersedia dengan penyimpanan secara anaerob (tanpa oksigen).
Dalam menciptakan pakan tersebut, mahasiswa melibatkan peternak sapi dan kambing di Bandar Raya.
"Pada pertemuan itu peternak mengatakan bahwa mereka kewalahan mencari pakan hijauan disaat musim kemarau. Sehingga mesti bersusah payah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dari ternaknya setiap hari," ujar mahasiswa KKN Kebangsaan Unhas Waldy saat bercerita kepada Tribun-Timur.com melalui telepon seluler, Selasa (16/8/2022).
Mendengar hal tersebut, Waldy Saputra bersama mahasiswa lainnya pun membagi pengetahuan dalam pengolahan pakan.
Mahasiswa Unhas ini menyampaikan pentingnya menjaga kebutuhan nutrisi ternak di musim kemarau agar ternak tetap sehat dan gemuk .
“Dalam berternak kita harus semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan nutrisi ternak, dengan mengolah hijauan yang melimpah saat musim hujan," jelasnya.
Untuk diketahui, Hijauan adalah bagian tumbuhan yang dijadikan pakan bagi hewan.
Hijauan dapat ditanam di ladang dan hewan dibiarkan merumput, atau dipangkas kemudian diberikan sebagai sumber pakan hewan herbivora.
Biasanya hijauan melimpah saat di musim hujan.
Peternak tetap dapat memberikan hijauan dimusim kemarau dengan fermentasi hijauan menjadi silase.
Caranya melalui percampuran molases (tetes tebu), urea, dedak, air dan hijauan yang di fermentasi.
Pakan hijauan yang telah dicampur dengan semua bahan disimpan di wadah yang kedap udara selama 14 hari.
Hasil fermentasi mampu menjaga nutrien pakan dari gangguan mikroba patogen selama proses penyimpanan dengan kondisi tanpa oksigen
Bakteri asam laktat dan senyawa hasil fermentasi bisa mempertahankan kualitas nutrien pada pakan.
Pakan tersebut dapat disimpan hingga lebih dari empat bulan.
"Manfaat dari pakan fermentasi ini yaitu daya simpan hijauan lebih lama tanpa mengurangi kandungan nutrisi yang ada pada pakan tersebut, sehingga hal ini sangat membantu peternak di saat musim kemarau," jelas mahasiswa Peternakan Unhas ini.
"Selain itu pakan fermentasi juga baik untuk pencernaan ternak dan meningkatkan produksi susu serta ternak lebih cepat besar atau gemuk, mengurangi amoniak atau bau kotoran hewan yang tidak enak sehingga dapat mengurangi pencemaran udara lingkungan," lanjutnya
Sekretaris Desa Misran menerangkan bahwa di desa ini sulit untuk mendapatkan pakan saat musim kemarau.
Ia pun bersyukur mahasiswa KKN bisa berbagi ilmu dalam menyelesaikan permasalahan didesanya
“Dengan adanya alternatif seperti ini akan menjadi titik terang bagi warga yang kesulitan dalam mencari pakan sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi peternak jika diperjualbelikan,” katanys.
Dirinya mengapresiasi dan berterima kasih kepada mahasiswa.
"Semoga apa yang dikerjakan oleh mahasiswa KKN Kebangsaan ini dapat berbuah manis sehingga dapat menjadi sebuah solusi bagi peternak dalam menuntaskan masalah kelangkaan pakan,"tutup Misran.
Kini, praktik pembuatan pakan telah disosialisasikan kepada para peternak.
Cara tersebut pun telah dilakukan untuk mengatasi kelangkaan pakan di Desa Bandar Raya.(*)