Citizen Reporter
Setelah di Makassar, 'Catatan Covid-19 Dokter Koboi' Karya Wachyudi Muchsin Diluncurkan di Tarakan
BUKU tentang saya yang berjudul "Catatan Covid-19 Dokter Koboi" kembali diluncurkan. Setelah di kapal pinisi di Kota Makassar, Sulsel, 21 Juni 2022
Penulis: CitizenReporter | Editor: Edi Sumardi
dr Wachyudi Muchsin SH MKes
Melaporkan dari Tarakan, Kalimantan Utara
BUKU tentang saya yang berjudul "Catatan Covid-19 Dokter Koboi" kembali diluncurkan.
Setelah di kapal pinisi di Kota Makassar, Sulsel, 21 Juni 2022 lalu, kali ini di Tarakan, Kalimantan Utara, Ahad atau Minggu (14/8/2022).
Acara bedah buku berlangsung di Rumah Makan Lemakan Samudra, Tarakan.
Hadir dalam acara itu, Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, Prof dr Taruna Ikrar PhD MBiomed; Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof Dr Adri Patton; Wali Kota Tarakan, Dr Khaerul; serta beberapa tokoh masyarakat Tarakan.
Prof dr Taruna Ikrar mengatakan dedikasi serta totalitas saya pada kemanusiaan tidak perlu diragukan sebab apa yang muncul dari hati yang tulus maka akan sampai ke hati.
Baca juga: Buku Catatan Covid-19 Dokter Koboi Pecahkan Rekor, Hasil Penjualannya untuk Bantu Penderita Kanker
Covid-19 membuat dunia lumpuh termasuk ibadah haji berhenti selama 2 tahun.
Menurut dia, kehadiran saya di tengah Covid-19 sebagai Humas IDI Makassar sangat penting sebab memberikan informasi bagi masyarakat bagaimana menghadapi serta terhindar dari virus mematikan ini.
"Lebih luar biasa lagi karena seluruh penjualan buku ini disumbangkan untuk penderita anak kanker," ujar Prof dr Taruna Ikrar.
dr Khaerulmengatakan, momentum HUT Kmerdekaan Republik Indonesia ke-77 adalah refleksi perjuangan seluruh rakyat Indonesia khususnya dokter serta tenaga kesehatan bersama bersatu melawan serta mengusir virus Covid-19 dari Nusantara.
Walau pandemi belum berakhir, kata dia, dengan protokol kesehatan ketat warga sudah bisa kembali melakukan aktivitas seperti sedia kala.
Buku ini ditulis saya dan disunting Fachruddin Palapa dengan Faisal Syam.
Buku setebal 148 halaman ini berisi tentang pengalaman saya selama terlibat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dalam 2 tahun terakhir ini.