Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masih Ingat

Ingat Kombes Dulu Pernah Jadi Bos Ferdy Sambo? Video saat Lagi Jualan Sate Disorot: HT Jangan Lupa

Krishna Murti polisi ganteng pernah viral tembaki teroris, ternyata dulunya bos Ferdy Sambo. Video viral Krishna Murti lagi jualan sate jadi sorotan.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
FERDY SAMBO DAN KRISHNA MURTI - Foto Kolase: Tangkapan layar video viral Ferdy Sambo dan Krishna Murti (istimewa) dan tangkapan layar video Krishna Murti lagi jualan sate (Instagram @krishnamurti_bd91). Krishna Murti saat masih Kombes pernah jadi bos Ferdy Sambo. Video viral lagi jual sate disorot. 

Krishna Murti tampak melayani seorang pelanggan.

Video berdurasi 34 detik itu langsung dibanjiri komentar netizen.

Berikut beberapa komentar netizen dirangkum Tribun-Timur.com:

"5 menit sebelum baku tembak (emoji tertawa)," tulis pemilik akun @nandapersada.

"Pak terima order partai besar kah?," tulis pemilik akun @black_orchid08.

"Ada yg berani gusur gerobaknya, pak? (emoji tertawa/ emoji api)," tulis pemilik akun @aribabah.

"HT nya jgn sampai lupa om komandan (emoji tertawa)," tulis pemilik akun @dynasti_tao.

Disorot saat Beli Sayur

Bukan sekali aksi Krishna Murti di ruang publik jadi sorotan.

Pada 2019 lalu, momen ketika Brigjen Pol Krishna Murti belanja sayur di pasar sempat jadi sorotan.

Video itu diunggah akun YouTube Krishnamurti_bd91 Polri, dilansir dari Surya.co.id.

Ketika itu, Brigjen Krishna Murti sedang belanja sayur di sebuah pasar di wilayah konflik kawasan Afrika Tengah.

"Ini rasanya belanja di daerah konflik, di mission area," ujar Krishna Murti.

Yang menjadi sorotan adalah tampak sebuah kendaraan taktis ( Rantis) PBB sedang mengawal Krishna.

Sembari tersenyum, Krishna tersenyum sambil menunjukkan Rantis tersebut.

"Belanjanya sambil dikawal tank" ucap Krishna sambil tertawa.

Tak sendiri, Krishna Murti juga ditemani beberapa rekannya yang ikut mengawal.

"Tempat belanjanya cuma kayak begini. Ini lah kehidupan pasukan PBB kita. Ada tentara yang mengawal, ada tentara batalyon yang mengawal," jelasnya.

Diteror Pinjol

Tahun lalu, Krishna Murti mendapat teror dari debt collector ilegal.

Dikutip dari TribunLampung.co.id, Senin 1 November 2021, teror debt collector ilegal  yang meresahkan warga ternyata tak pandang bulu.

Jenderal polisi pun diteror dengan kata-kata kasar.

Anehnya, sang jenderal merasa tidak pernah memiliki utang kepada aplikasi tempat penagih bekerja.

Sang jenderal yang menerima teror tersebut adalah Brigjen Pol Krishna Murti.

Pengakuan ini diungkap Brigjen Pol Krishna Murti melalui akun media sosial Instagram miliknya @krishnamurti_bd91.

Awalnya, Brigjen Pol Krishna Murti sempat tidak terlalu menggubris tentang permintaan penagihan utang.

Karena memang tidak pernah sama sekali meminjam uang dari pinjol ilegal.

Namun, pelaku pinjol ilegal itu terus menghubungi dengan nada pengancaman.

Bahkan, meski sudah diblokir, pelaku terus menghubungi dengan nomor lain.

Kisah konyol pelaku pinjol ilegal ini pun membuat marah mantan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya itu.

Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri itu mengungkapkan pernah ditelepon debt collector.

Padahal, tidak punya utang kepada pinjol.

"Saya pernah tiba2 di telepon nomor tidak dikenal. Marah minta bayar uang," tulis Krishna Murti di Instagram-nya.

Karena merasa tak pernah berutang, Krishna pun memblokir nomor telepon tersebut.

Tapi, anehnya, sang penagih utang itu terus kembali menelepon dengan menggunakan nomor lain.

"Saya gak tau urusan ditagih uang oleh orang gak jelas atas utang yg dimiliki oleh orang yg tdk jelas," tambah dia.

Krishna Murti mengaku mendapat banyak aduan tentang praktik pinjol yang mencekik kehidupan masyarakat.

"Ternyata pinjol ini puki**k juga ya. Pantes banyak orang yg nangis2 dikerjain mereka," tulis Krishna Murti.

(Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin, TribunnewsSultra.com/Rheymeldi Ramadan, TribunLampung.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved