Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

HMI Makassar Diskusi Peran Media dan Ruang Demokrasi, Hadir Komisioner KPI RI

Ketua HMI MPO Makassar Ahmad Nurfajri menyebut ruang diskusi dibuat guna mendiseminasikan gagasan dan wacana tentang media baru.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Komisioner KPI Pusat Dr Anwar Hasan, Manager Sosial media Tribun-Timur Edi Sumardi serta Kabag Humas Unhas Dr Supratman dalam diskusi HMI MPO Makassar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO) cabang Makassar berdiskusi tentang media dan ruang demokrasi.

Bertempat di Gedung Pertemuan Alumni Unhas, diskusi ini menghadirkan sejumlah tokoh.

Ada Komisioner KPI Pusat Dr Anwar Hasan, Manager Sosial media Tribun-Timur Edi Sumardi serta Kabag Humas Unhas Dr Supratman

Ketua HMI MPO Makassar Ahmad Nurfajri menyebut ruang diskusi dibuat guna mendiseminasikan gagasan dan wacana tentang media baru.

"Tak dapat dipungkiri, media baru turut mempengaruhi gaya dan perilaku hidup kita. Termasuk kehidupan publik dan berdemokrasi," ujar Ahmad Nurfajri kepada Tribun-Timur.com, Minggu (14/8/2022) sore.

"Cuitan di Twitter, unggahan di Facebook, foto di Instagram, dan pesan berantai di WhatsApp ikut membingkai pemahaman kita tentang kehidupan di ruang publik," lanjutnya.

Media ini dikenal dengan sebutan media sosial (Medsos).

Dalam keberlangsungan demokrasi, medsos dinilai berperan sangat besar.

Medsos dengan mudah bisa membentuk dan mempengaruhi mindset penggunanya.

Maka, literasi lokal perlu diketahui dalam bermedia sosia.

Sifat Sipakatau, sipakalebbi, sipakainge hendaknya  perlihatkan dengan bijak di media sosial.

Dr Supratman menjelaskan latar sejarah media sosial digunakan sebagai media kampanye.

"Awal di aktifkan media baru sekitar pada tahun 2007, ketika mengawal pencalonan presiden Obama. Sosial media pada saat itu Facebook digunakan jadi alat nomor satu di Amerika  untuk memilih," kata Alumni Sastra Arab ini.

Ia menjelaskan media sosial bisa menentukan pemilihan politik.

Sebab, hal bersifat positif maupun negatif bisa berkembang besat di medsos 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved