Orang Bugis
Dilema Identitas Orang Bugis di Sabah Malaysia
Dalam bincang sore tadi Prof Makoto Itoh mengungkapkan bahwa sejumlah orang Bugis berada di Malaysia saat masih masa penjajahan
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Muh. Irham
SINJAI, TRIBUN-TIMUR.COM - Tribun Timur menghadirkan dua antropolog di ruang redaksi setempat pada Jumat (12/8/2022).
Kedua antropolog adalah Andi Halilintar Lathief sebagai salah satu antropolog Sulawesi Selatan dan antropolog asal Jepang bernama Prof Makoto Itoh, PH.D.
Andi Halilintar Lathief sebagai host dalam membincang 'Dilema Identitas Orang Bugis di Sabah Malaysia'
Keduanya membahas kebudayaan masyarakat Bugis di Malaysia, seperti Bugis yang ada di Sabah, Tawau dan daerah lainnya di negara tersebut.
Dalam bincang sore tadi Prof Makoto Itoh mengungkapkan bahwa sejumlah orang Bugis berada di Malaysia saat masih masa penjajahan.
Ada juga orang Bugis merantau di ke Malaysia pasca kemerdekaan.
Mereka ke Sabah dan beberapa daerah lainnya di negara tersebut ingin memperbaiki kehidupan yang lebih baik.
Mereka masyarakat Bugis mulai merantau ke negara tersebut saat priode I Makassar berangkat dengan jalur barat.
Kemudian masyarakat Bugis ke Malaysia saat masa Rumpanna Bone 1905 tujuan Tawao Malaysia ke utara (Sabah).
Selanjutnya masyarkat Bugis ke Malaysia pada tahun 1960 lalu. Masyarakat ini banyak yang bekerja sebagai buruh tani ada juga sebagai pedagang.
Saat menuju ke negara tersebut, masyarakat Bugis singgah di beberapa tempat.
Termasuk ada beberapa orang asal Sulsel, berdagang mulai Singapura-Johor lewat Borneo (Kalimantan).
Prof Makoto Itoh juga membagi kategori identitas Bugis di Malaysia.
Bugis Melayu sebagai orang turunan Bugis tapi sudah menjadi keturunan Malaysia.
Bugis Sabah, Bugis ini orang tuanya datang dari Indonesia ke Malaysia sebelum merdeka Indonesia. Turunan ini di sana banyak berprofesi sebagai pegawai di pemerintah, dosen ada pegawai bank dan saat ini sudah miliki Persatuan Kebajikan Bugis Sabah (PKBS).