Tanah Stadion Mattoanging Dikeruk, Kadispora Sulsel: Itu Bukan Urusanku
Andi Arwin Azis saat ditemui di GOR Sudiang mengaku tidak mau banyak berkomentar soal pengerukan tanah Stadion Mattoangin
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejak dibongkar pada 21 Oktober 2020, belum ada tanda-tanda pengerjaan renovasi Stadion Mattoanging di Jl Cendrawasih, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.
21 bulan telah berlalu. Padahal saat pembongkaran, target pengerjaan renovasi itu hanya 18 bulan atau selesai awal tahun ini.
Bukan hanya terbengkalai, berbagai masalah muncul di stadion kebanggaan warga Sulawesi Selatan itu.
Belakangan ada pihak yang tidak bertanggungjawab diduga mengeruk tanah di stadion tersebut sehingga membentuk kubangan.
Belum diketahui siapa pelakunya. Namun Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel saat ini sedang mengumpulkan data dan mengusut ihwal dugaan pencurian tanah itu.
Sementara Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Sulsel Andi Arwin Azis tidak mau pusing dengan kejadian di stadion yang sudah membuat 3 orang meninggal itu.
Andi Arwin Azis mengaku tidak mengetahui adanya permasalahan tersebut.
Saat disampaikan terkait adanya pengerukan itu, Andi Arwin Azis enggan berkomentar.
"Untuk apa saya komentar kalau saya tidak tahu. Bukan urusanku itu," katanya saat ditemui sesaat sebelum naik di mobilnya di GOR Sudiang, Selasa (9/8/2022).
Sebelumnya, beberapa kubangan yang ada di stadion tersebut telah merenggut korban jiwa.
Tercatat sudah ada tiga korban meninggal dunia akibat kubangan di sana.
Kasus pertama, terjadi pada Minggu (23/5/2021) lalu.
Dalam insiden itu, dua bocah berumur belasan tahun tewas tenggelam dalam kubangan.
Keduanya, bernama Aidil (13) dan Fajri (15) warga yang bermukim di sekitar stadion.
Kasus kedua terjadi pada Jumat (3/6/2022) sore.
Saat itu, pemuda bernama Qadrian Surya Subyanta (24) tewas tenggelam dalam kubangan lahan stadion. (*)