Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Persib Bandung

Ngaku Diancam Dibunuh oleh Bobotoh, Pelatih Persib Bandung: Jangan Dipikirkan

Robert Alberts mengaku sering diteror oleh suporter Persib Bandung jika timnya meraih hasil kurang baik

Editor: Muh. Irham
PT LIB
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts saat mendampingi timnya menghadapi Madura United. Hasil minor yang dialami Persib Bandung dalam dua pertandingan terakhir, membuat banyak bobotoh yang gemas dan mendesak agar Robert mundur dari kursi pelatih 

Juru bicara Viking Persib Club (VPC), Ibro Hendri, menyebut, Robert selalu berkilah setiap kali gagal memenuhi apa yang ditargetkan.

Pelatih Persib Bandung dan pemain naturalisasi Marc Anthony Klok
Pelatih Persib Bandung dan pemain naturalisasi Marc Anthony Klok (kompas.com)

"Selama ini kami masih bisa menerima alasan-alasan yang disampaikan Robert Rene Alberts saat gagal meraih target juara karena adanya faktor non teknis seperti proses adaptasi dan Covid-19. Tapi jika musim ini, dengan kondisi kompetisi yang normal, kalau misalkan di empat pertandingan awal masih seperti ini, ya mau tunggu apalagi," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (31/7/2022).

Menurutnya, pembenahan harus segera dilakukan tim, apalagi dua laga awal hanya mendapatkan satu poin, bahkan di laga kandang perdana, Persib Bandung harus kehilangan tiga poin.

Baca juga: Klasemen Sementara Pekan ke-2 Liga 1, Persib Bandung Terpuruk Zona Degradasi, PSM Makassar Runner-up

Padahal,  kata Ibro, saat itu Persib bermain sore, bukan malam seperti yang selama ini dikeluhkan pelatih.

"Tapi, ternyata, main sore pun hasilnya malah begini," ujarnya.

Ia khawatir, Robert akan mencari alasan baru untuk menutupi kesalahan, seperti yang menurutnya telah menjadi kebiasaan Robert selama ini.

Saat Persib Bandung gagal di Piala Presiden tahun 2022 lalu, ingat Ibro, Robert beralasan bahwa saat itu timnya lebih fokus untuk mempersiapkan diri di ajang Liga 1.

"Kalau ternyata nanti gagal juara di Liga 1, bisa saja alasannya fokus ke Piala AFC atau ke Piala Indonesia. Mau sampai kapan alasan-alasan itu diberikan kepada bobotoh?" ujarnya.

"Kalau empat pertandingan awal ini hasilnya tidak berubah, ya wayahna tanggung jawab. Terkait durasi kontrak pelatih yang sampai 2025, itu mah risiko manajemen karena mengambil langkah demikian. Tapi keinginan bobotoh kan cuma satu, Persib Bandung bisa juara," ujarnya.

Di Persib Bandung, pergantian pelatih karena desakan bobotoh sudah kerap terjadi. Tahun 2006, pelatih Risnadar Soendoro mundur menyusul dua kekalahan beruntun di kandang.

Baca juga: Dalam Dua Hari, Tiket PSM Makassar Vs Persija Sold Out

Berselang setahun, giliran pelatih Arcan Iurie yang dipaksa mundur karena tidak berhasil mengangkat performa Persib Bandung yang melorot di papan bawah klasemen.

Tahun 2010, pelatih Jaya Hartono akhirnya juga memilih mundur sesaat sebelum Persib bertanding melawan Persita Tangerang dalam ajang Piala Indonesia karena mendapat tekanan dari manajemen.

Tahun 2016, pelatih Dejan Antonic (2016),  asal Serbia, juga memilih mundur karena tekanan bobotoh.

Terakhir, pelatih Djajang Nurjaman (2017), yang sempat mengatarkan Persib Bandung juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015, akhirnya juga mundur karena desakan bobotoh.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved