Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Persib Bandung

Ngaku Diancam Dibunuh oleh Bobotoh, Pelatih Persib Bandung: Jangan Dipikirkan

Robert Alberts mengaku sering diteror oleh suporter Persib Bandung jika timnya meraih hasil kurang baik

Editor: Muh. Irham
PT LIB
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts saat mendampingi timnya menghadapi Madura United. Hasil minor yang dialami Persib Bandung dalam dua pertandingan terakhir, membuat banyak bobotoh yang gemas dan mendesak agar Robert mundur dari kursi pelatih 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pelatih Persib Bandung Robert Alberts mengungkapkan keluh kesahnya selama menangani tim berjuluk Maung Bandung tersebut tiga tahun terakhir

Robert mengaku kerap menerima teror dari para suporter Persib Bandung ketika timnya kalah. Bahkan, pelatih asal Belanda ini pernah diancam akan dibunuh oleh supoter.

Desakan agar Robert mundur dari kursi kepelatihan Persib Bandung akhir-akhir ini muncul lantaran dalam dua pertandingan terakhir, Persib Bandung menuai hasil kurang maksimal.

Saat ini, Maung Bandung tercecer di zona degradasi klasemen sementara Liga 1 2022/2023. Persib Bandung baru mengoleksi satu poin hasil dari imbang melawan Bhayangkara FC di pekan pertama Liga 1 2022/2023.

"Sejak pertama saya datang ke Persib (ancaman) sudah ada. Banyak komentar tidak pantas seperti, bunuh Robert, bunuh Dedi (Kusnandar), bunuh Bayu (Fiqri) karena kami gagal meraih kemenangan. Untuk itu (desakan bobotoh) tidak perlu dipikirkan dan kami hanya akan fokus untuk pertandingan selanjutnya,” ujar Robert Alberts Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Jadwal Liga 1 Pekan Ini, Big Match PSM Makassar vs Persija Jakarta dan Borneo FC vs Persib Bandung

Baca juga: Robert Alberts Kecewa Persib Bandung Imbang Lawan Bhayangkara FC, Tapi Puas Lihat Semangat Tim

Di awal putaran pertama Liga 1 2021/2022 musim lalu juga, desakan seperti ini kerap muncul dari bobotoh. Hal itu terjadi lantaran prestasi Persib Bandung di awal musim kurang meyakinkan.

Oleh karena itu, menurut Robert, jika Persib Bandung mengalami kekalahan, solusinya adalah mengevaluasi kinerja dan mencoba fokus untuk memperbaiki di laga selanjutnya.

Untuk menghindarkan diri dari pikiran negatif yang dapat menggangu persiapan timnya, kata Robert, ia juga memilih untuk tidak berselancar di media sosial atau internet.

"Kami memilih untuk tidak memperhatikan internet, maaf. Karena itu bukan bagian dari cara kami dalam mempersiapkan menghadapi pertandingan berikutnya,” ujarnya.

Terlebih, lanjut Robert, kompetisi Liga 1 2022-2023 baru berjalan selama dua pekan sehingga masih terlalu dini untuk menyimpulkan.

Persib, ujarnya, masih punya banyak laga untuk dilalui dan masih punya banyak kesempatan untuk bangkit dari posisi papan bawah klasemen.

 “Di internal tim kami dan manajemen, kami memiliki target bahwa setelah putaran pertama, kami harus masuk di posisi empat besar. Itu target kami,” ucapnya.

Baca juga: Intip Skuat Mewah Maung Bandung, Tak Ada Lagi Alasan Robert Alberts Gagal Bawa Persib Juara Liga 1

Baca juga: Enam Pemain Persib Bandung Cedera, Robert Alberts Andalkan Eks PSM Makassar Lawan Madura United

“Jika kami tidak mencapai posisi empat besar, tentunya manajemen akan memantau saya dan memperhatikan kondisinya bersama-sama. Tetapi, kalau baru dua pertandingan, itu penilaian yang terlalu dini, karena masih banyak laga yang bisa menangkan.”

Seruan agar Robert Rene Alberts mundur dari kursi pelatih Persib merebak menyusul kekalahan 1-3 dari Madura United pada laga pekan kedua Liga 1 2022-2023, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (30/7/2022).

Tagar #Robertout dan #Reneout merebak di media sosial. Robert dinilai tak pantas lagi menangani Persib karena belum sekalipun mempersembahkan gelar juara sejak menangani tim ini tiga tahun lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved