Penyebab Otak Brigadir J Pindah ke Dada Terungkap hingga Organ 'Mahal' Hilang, Saksi Lain Muncul
Kini, muncul saksi lain yang mengetahui baku tembak Bharada E dan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Rupanya cerita Brigadir J ke sang kekasih itu diketahui oleh squad lama yang kemudian nyinyir dengan aksinya itu.
Kepada Vera Simanjuntak, Brigadir J mengaku bahwa dirinya kembali mendapat ancaman akan dihabisi.
Hal itu terjadi pada 7 Juli 2022 di Magelang, atau sehari sebelum Brigadir J dikabarkan meninggal dunia.
Ancaman itu bukan pertama kalinya diterima oleh Brigadir J, sebulan sebelumnya ia juga pernah mendapat perlakuan yang sama.
“Yang mengancam di bulan Juni itu squad lama, ancamannya itu nyata, sehingga membuat almarhum Brigadir J ketakutan dan dia sudah yakin dia akan dihabisi sehingga dia pamitan kepada kekasihnya,” kata Kamaruddin Simanjuntak, dalam tayangan Kabar Petang, di Youtube tvOneNews, Selasa (2/8/2022).
Saat itu, Brigadir J sampai berpamitan kepada Vera Simanjuntak karena yakin akan dihabisi.
“Menyampaikan permintaan maaf kali kali lagi tidak sempat meminta maaf, dan meminta mencarikan pria lain untuk menggantikan dia menikah, karena dia akan dihabisi,” jelas Kamaruddin Simanjuntak.
Dugaan peng ancaman itu, lanjut dia, kembali terulang sehari sebelum Brigadir J meninggal dunia.
“Dan itu terulang lagi pada tanggal 7 Juli 2022, dia menceritakan lagi akan dihabisi atau dibunuh apabila akan ke atas,” kata dia.
Vera Simanjuntak pun rupanya sudah tahu soal squad lama yang dimaksud oleh Brigadir J.
“Lalu kekasihnya itu menanyakan siapa itu yang mengancam? Squad lama atau squad baru? Artinya kekasihnya sudah mengetahui bahwa ada squad lama dan squad baru. Dijawab lagi, squad lama,” beber Kamaruddin.
Rupanya squad lama itu juga kembali berulah saat Brigadir J mengadu kepada sang kekasih.

“Ketika dia ngadu kepada kekasihnya, ada 3 orang nyinyir, squad lama. Yang menertawakan dia mengadu kepada kekasihnya. Itu posisinya di Magelang,” jelasnya.
Kemudian Kamaruddin Simanjuntak pun menceritakan motif pada squad lama ini melakukan pengancaman terhadap Brigadir J.
“Jadi motifnya ini sudah lama iri, karena almarhum ini kan dari dulu terampil, dari Jambi terampil, kemudian ditempatkan di Pidum Sub 3 Bareskrim Polri, kemudian oleh Bapak Ferdy Sambo selaku Ditipidum, dibawa menjadi ajudan karena keterampilannya dan kecekatannya,” tutur Kamaruddin.
Tak hanya itu saja, kata dia, Brigadir J juga dipercaya melebihi para ajudan lainnya dan disukai oleh Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.
“Kemudian dia dipercaya sebagai ajudan melebihi yang lainnya, sampai-sampai adiknya disukai oleh Bapak Ferdy dan oleh Ibu,” jelasnya.
Hal inilah, kata Kamaruddin, yang membuat ajudan lainnya iri dengan Brigadir J sehingga terjadi pengancaman.
“Yang lain iri sehingga membikin gesekan-gesekan untuk mengadu domba, sampai akhirnya di pengancaman itu dikatakan Ibu Putri sakit gara-gara almarhum, nah itu penjelasan kepada kekasihnya,” ungkapnya.
Namun ia tidak mengetahui sakit yang dialami Putri Candrawathi yang dimaksud oleh Brigadir J.
“Nah itu saya sampaikan kepada penyidik utama Bareskrim Polri untuk diselidiki sakit apa,” tambahnya.
Ia juga meminta penyidik untuk menyelidiki maksud dari ancama ‘kalau naik ke atas’.
“Apakah naik dari tangga ke atas? Kita kan belum tahu sampai sekarang. Tapi yang jelas ancaman itu apabila naik ke atas akan dibunuh, dan benar beberapa jam kemudian dia dibunuh.
Nah naik ke atas sini apa, itu tugas penyidik. Yang jelas barang buktinya sudah kami seranhkan ke penyidik,” tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Selain Otak Dipindah, Organ 'Mahal' Brigadir J Disebut Pengacara Keluarga Hilang, Saksi Mata Muncul dan di TribunnewsBogor.com dengan judul Terungkap Sosok Squad Lama yang Disebut Ancam Brigadir J, Pengacara: Ada 3 Orang Nyinyir di Magelang