Penyebab Otak Brigadir J Pindah ke Dada Terungkap hingga Organ 'Mahal' Hilang, Saksi Lain Muncul
Kini, muncul saksi lain yang mengetahui baku tembak Bharada E dan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
"Organnya tidak kelihatan atau tidak ketemu, misalnya yang saya ingat itu pankreas tidak ditemukan," kata Kamaruddin Simanjuntak, dikutip TribunJatim.com dari TribunWow.
Menurutnya, pankreas tersebut adalah organ yang dihargai mahal di dunia medis karena fungsinya untuk memproduksi insulin.
"Pankreas ini kan barang mahal, fungsinya adalah untuk memproduksi insulin. Makanya manusia sehat karena insulinnya bagus, kalau (produksi-red) insulin rusak biasanya dia itu akan penyakit gula atau diabetes."
Sampai akhir autopsi ulang pada Rabu (27/7/2022) itu, organ yang dimaksud tetap tak bisa didapati.
Menurut keterangan tim forensik, kata Kamaruddin Simanjuntak, hal ini bisa saja terjadi karena adanya efek samping penggunaan cairan pengawet atau formalin.
"Sampai selesai autopsi, pankreasnya tidak ditemukan, tapi mereka sebut di situ diduga karena akibat pemakaian formalin," tutur Kamaruddin.
"Tetapi apakah betul pankreas bisa jadi hilang akibat formalin, itu kan ahlinya nanti yang menjelaskan."
Terakhir, Kamaruddin Simanjuntak kembali merinci hal-hal yang dianggap janggal pada bagian tubuh Brigadir J tersebut.
"Otak pindah dari kepala ke dada, Pankreas tidak ditemukan," tandasnya.
Sementara itu, kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo mulai menemui titik terang.
Kini muncul lagi satu orang diduga jadi saksi mata penting penembakan maut pada Jumat 8 Juli 2022 itu.
Dia adalah Bripka Ricky.
Selama ini nama Bripka Ricky tidak banyak disorot publik terkait penembakan yang dilakukan oleh Bharada E itu.
Padahal saat kejadian, Bripka Ricky juga berada di rumah dinas itu yang berada di Komplek Polri, Duren Tiga Utara 1, Nomor 46, Jakarta Selatan itu.
Dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews, saat itu dia berada di ruangan lain yang ada di lantai dasar rumah dinas itu.