Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Amir Muhiddin

Membangun Negara Melalui Keluarga

Tulisan Ini terinspirasi dari sambuatan Rektor Unismuh Makassar, ketika melantik para pejabat di lingkungan Unismuh Makassar 29 Juli 2022.

DOK TRIBUN TIMUR
Dosen FISIP Unismuh Makassar dan anggota Forum Dosen Majelis Tribun Timur, Amir Muhiddin 

Masalah-masalah ini mungkin saja menjadi salah satu penyebab sehingga terjadi beberapa masalah di lembaga penegak hukum, termasuk di kepolisian dan TNI.

Efek berikutnya adalah tingginya angka kriminalitas dan pelanggaran hukum di kalangan bawah. Ini sangat wajar terjadi sebab budaya kita masih di dominasi oleh budaya patrilineal dimana ketokohan sangat kental berpengaruh.

Secara logika bahwa kalau kalangan atas saja sudah berbuat buruk, apalagi kalangan bawah.

Memudarnya fungsi cinta kasih dalam keluarga juga sangat dipengaruhi oleh tergerusnya fungsi agama akibat karena paham materialisme dan hidup hedonis.

Orang, kelompok dan organisasi semakin sibuk mengejar harta dan tahta, tidak peduli seperti apa cara mereka memperolehnya, halal-haran semakin tipis bahkan nyaris serupa sehingga saling menipu, saling membodohi dan tidak sedikit saling membunuh.

Celakanya sebagaian besar masyarakat kita juga sudah dilanda budaya permissif, mereka tidak peduli lagi dengan lingkungannya dan nyaris tidak ditemukan lagi toko-tokoh kritis yang berani bersuara, termasuk suara gerakan-gerakan civil society.

Mencermati permasalahan di atas perlu kiranya kembali menelaah ulang sambil bermuhasabah, mumpun tahun baru islam 1444 H. Mari berhijrah dan kembali kejalan yang benar.

Tempatkan keluarga sebagai sokoguru Pembangunan dan Tiang Utama bangunan masyarakat dan bangsa. Bukan hanya itu, bahkan membangun peradaban dan perdamaian dunia pun seharusnya dimulai dari keluarga.

Deklarasi Abu Dhabi tanggal 4 Februari 2022 yang dipelopori Oleh Paus Fransiscus dan Imam Besar Al Azhar Kairo.

Kedua pemimpin agama ini bahkan menyatakan “Persaudaraan dan Perdamaian dunia dapat tercipta melalui pemerliharaan keluarga.” Mudah-mudahan kita semua, terutama para pemimpin dan tokoh bangsa semakin menyadari pentingnya peran keluarga, sebab keluarga yang berkualitas akan melahirkan masyarakat yang berkualitas dan keluarga yang berkualitas pada gilirannya akan melahirkan bangsa dan negara yang kuat, Negara Baldatun Tayyibatun Warahbun gafur. artinya negeri yang baik yang diampuni Tuhan. Semoga! (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved