Opini Amir Muhiddin
Membangun Negara Melalui Keluarga
Tulisan Ini terinspirasi dari sambuatan Rektor Unismuh Makassar, ketika melantik para pejabat di lingkungan Unismuh Makassar 29 Juli 2022.
Oleh : Amir Muhiddin
Dosen Fisip Unismuh Makassar/Pengurus Koalisi Kependudukan Indonesia-Sulawesi Selatan
TRIBUN-TIMUR.COM - Tulisan Ini terinspirasi dari sambuatan Rektor Unismuh Makassar, ketika melantik para pejabat di lingkungan Unismuh Makassar 29 Juli 2022.
Selain itu tulisan ini juga terinspirasi dari penyajian materi yang disampaikan Prof Tahir Kasnawi dalam rangka hari kependudukan duniayang diselenggarakan oleh Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Sulawesi Selatan bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Tanggal 22/23 Juli 2022.
Bukan hanya itu, tulisan ini juga terinspirasi dari beberapa kejadian yang memprihatinkan, antara lain polisi tembak polisi dan anggota TNI yang menjadi otak pembunuhan istirinya oleh pembunuh bayaran. Dua kejadian ini menjadi trending topik di bulan juli dan disebut-sebut berhubungan dengan masalah keluarga.
Dalam kajian ilmu politik dan dari banyak literatur terkait ilmu pemerintahan, memang sering dijumpai pernyataan yang menyebut bahwa keluarga adalah miniatur negara.
Keluarga yang berkualitas akan melahirkan masyarakat yang berkualitas dan keluarga yang berkualitas pada gilirannya akan melahirkan bangsa dan negara yang kuat.Oleh sebab itu negara yang maju dan kuat adalah negara dimana para keluarga seperti ayah, ibu, dan anak juga mengalami kemajuan, ditandai dengn sejahtera dan bahagia.
Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse, dalam sambutan ketika melantik asisten direktur pasca sarjana, para ketua dan sekretaris prodi di lingkup Unismuh Makassar, menyatakan bahwa saya sengaja mengundang para pendamping, dalam hal ini suami atau istri para pejabat yang dilantik untuk secara terbuka menyampaikan sekaligus meyakinkan bahwa pasangan anda diharapkan bekerja maksimal untuk memajukan prodi yang dipimpinnya.
Oleh sebab itu kemungkinan mereka sesekali bekerja sampai malam hari dan yakin saja tidak ke mana-mana, tidak keluwuran, melainkan tetap di kampus, mungkin sedang mengisi berbagai data
borang untuk menjaga dan meningkatkan akreditasi prodi.
Salah satu sambutan rektor yang disebutkan di atas, mengindikasi bahwa peran pendanping, baik itu suami atau istri sangat penting dalam menunjang keberhasilan organisasi, dalam konteks kenegaraan pun demikian, bahwa aparat pemerintah yang istri, suami dan anggota
keluarga lainnya yang harmonis akan melahirkan kinerja pemerintah yang berkualitas, sebaliknya kalau mereka disharmonis akan melahirkan pula kinerja yang buruk.
Kejadian terakhir yang menimpah anggota kepolisian yang diistilahkan oleh media sebagai polisi tembak polisi, demikian juga prajurit TNI yang menjadi otak percobaan pembunuhan istrinya.
Meskipun proses pembuktian kejadian ini masih sedang berlangsung, tetapi oleh para ahli dan pengamat disebut-sebut berhubungan dengan ketidak harmonisan dalam keluarga.
Ini memberi penguatan betapa keluarga dalam sebuah organisasi, termasuk dalam membangun bangsa dan negara sangat penting dan strategis.
Prof Tahir Kasnawi ketika membawakan materi dalam rangka hari kependudukan dunia dirangkaikan dengan Musda Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Sulawesi Selatan 22 Juli 2022, mengemukakan bahwa meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), termasuk di
dalamnya pembangunan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata, serta peningkatan taraf hidup ekonomi keluarga, sangat dipengaruhi oleh ketahanan keluarga yang meliputi, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial, ketahanan budaya.
Selanjutnya ketahanan keluarga ini hanya bisa berhasil kalau delapan fungsi keluarga terlaksana dengan baik, termasuk
di dalamnya fungsi ekonomi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi perlindungan, fungsi Agama, fungsi cinta kasih dan fungsi pelestarian lingkungan.
Selama pendemi covid 19, menurut Prof Tahir ketahanan keluarga, terutama dari aspek ekonomi sangat berpengaruh sehingga menimbulkan banyak masalah, termasuk tekanan sosial dan fungsi cinta kasih yang semakin memudar.