Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ngobrol Virtual Tribun Timur

BKKBN: Jeneponto Penyumbang Angka Stunting Tertinggi di Sulsel  

Sementara daerah dengan angka stunting terendah di Sulsel ialah Kota Makassar, 18,8 persen.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Ngobrol virtual Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulsel, Andi Ritamariani di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih Makassar Rabu (27/7/2022). tema ngobrol ini yakni Dapur Sehat Atasi Stunting di Kampung KB.  

 
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kabupaten Jeneponto jadi daerah penyumbang stunting tertinggi Sulawesi Selatan.

Angka stunting di Kabupaten Jeneponto mencapai 37,9 persen. 

Sementara daerah dengan angka stunting terendah di Sulsel ialah Kota Makassar, 18,8 persen.

Hal diatas disampaikan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulsel, Andi Ritamariani.

Rita menyamapaikan hal tersebut melalui program Live Ngobrol Virtual Tribun Timur, Rabu (27/7/2022).

Ngobrol Virtual kali ini membahas Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting).

Rita hadir bersama Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN, Prof Muhammad Rizal Martua Damanik.

Menurut Rita, stunting adalah isu nasional yang harus ditangani. 

BKKBN Perwakilan Sulsel telah menindak lanjuti hingga ke 24 kabupaten kota.

BKKBN telah membentuk tim percepatan penurunan stunting di 24 kabupaten kota bahkan hingga tataran RT/RW. 

Kita di Sulsel termasuk daerah tercepat dalam pembentukan tim percepatan penanganan penurunan stunting," katanya.

Lanjut Rita, setelah membentuk tim hingga tingkat bawah, koordinasi kemudian dilakukan lalu menjalankan berbagai inovasi untuk mengatasi masalah stunting.

Ia memaparkan, pencegahan stunting dimulai dari hulu dengan pendekatan keluarga. 

Sasarannya, calon pengantin yang akan jadi calon ibu. Kemudian ibu hamil akan didampingi oleh tim termasuk bidan, hingga pendampingan pasca lahiran.

Ibu yang telah melahirkan juga diharapkan memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan pertama, serta menggunakan alat kontrasepsi setelah persalinan untuk menjaga jarak," ulasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved