Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Rizieq Shihab Disebut Kantongi Nama Bakal Capres 2024 Tapi Bukan Prabowo Subianto, Siapa Dia?

Habib Rizieq Shihab disebut sulit jika akan mendukung lagi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung di Pilpres 2024.

Editor: Ansar
Kolase TribunMedan
Kolase foto Prabowo Subianto dan Habib Rizieq Shihab. Habib Rizieq Shihab disebut sulit jika akan mendukung lagi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung di Pilpres 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Habib Rizieq Shihab (HRS) sudah mengantongi nama bakal calon presiden yang akan didukung pada Pilpres 2024.

Habib Rizieq Shihab disebut sulit jika akan mendukung lagi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung di Pilpres 2024.

Hanya saja Rizieq Shihab hingga kini masih merahasiakan sosok bakal Capres 2024 yang akan didukungnya.

Kuasa Hukum HRS, Aziz Yanuar mengatakan Rizieq telah memberikan komando bagi para pengikutnya.

HRS meminta para pengikutnya untuk menguatkan kembali barisan sesuai dengan arahan eks pentolan FPI tersebut.

"Komandonya jalan, tapi baru sampai itu. Belum ada perintah ke satu kelompok (capres)," ujar Aziz, Minggu (24/7/2022).

Kendati demikian, Aziz menyebut Rizieq telah mengantongi kriteria capres yang bakal didukung dalam pilpres 2024.

"Kita concern pertama penistaan agama, kedua terkait pihak-pihak yang banyak menjual aset ke pihak luar, terus penegakan HAM, jadi itu jadi catatan kita, itu jadi kriteria," ujar Aziz.

Rizieq, kata dia, tak akan memberikan dukungan yang kuat terhadap pihak-pihak yang telah didukung, namun malah menyimpang.

Aziz menuturkan terhadap Prabowo Subianto yang pernah didukung oleh kliennya pada pilpres 2019 dipastikan akan dari nol lagi dalam pilpres 2024.

Namun, Aziz menegaskan pihaknya tetap menghormati keputusan Ketua Umum Partai Gerindra itu yang sudah masuk dalam kabinet Indonesia Maju.

"Pak Prabowo di kabinet tetap kita hormati, kita tidak menganggap sesuatu yang harus kita perangi tapi itu sudah jadi catatan. Untuk Pak Prabowo tadi sudah dari nol lagi," ungkapnya.

Dalam pilpres 2024, Aziz menyebut sikap politik Rizieq tidak akan netral meski peluang itu ada."Netral kan berarti enggak jalan. Kalau misalnya netral berarti jalannya menyeramkan. Tapi setiap kemungkinan itu ada, namun yang netral itu kecil," ucapnya.

Pada kesempatan itu Aziz juga membantah, bebasnya eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu ada campur tangan Amerika Serikat (AS).

Aziz menegaskan bahwa bebasnya Rizieq telah memenuhi prosedur dan syarat administrasi.

"Jadi habib ini memenuhi syarat di mana tim kuasa hukum dan habib sendiri itu mengambil 2 fasilitas sebagaimana diatur di Permenkumham nomor 7 tahun 2022 mengenai remisi," kata Aziz.

Aziz menjelaskan selain memenuhi bebas bersyarat, Rizieq Shihab diketahui mendapat dua kali remisi. Remisi itu didapat dari perkara yang ditujukan kepada HRS.

"Kita count on masuk sampai hitung2annya kan kalau satu tahunnya berarti Agustus 2022. Karena kita dapat remisi maka maju dua bulan, kemudian ada juga di situ kalau sudah menjalani 2/3 maka kita bisa ajukan pembebasan bersyarat.

Semua prosedur kita penuhi, kita smooth, kita landai, kita jalankan, dan alhamdulillah diakomodir karena itu memang hak," ucapnya.

"Kemudian terjadilah 20 Juli kemarin dan itu pun perlu dicatat pembebasan bersyarat ini kita jalani sesuai aturan.

Setelah masa espirasi selesai di akhir pada 10 Juli 2023 ada lagi yang namanya percobaan sampai 10 Juli 2024 artinya semua sesuai prosedur," lanjutnya.

Lebih lanjut, Aziz menyebut dugaan bantuan pihak Amerika Serikat dibalik bebasnya HRS adalah spekulasi tanpa didasari fakta.

Namun dirinya tidak dalam kapasitas membantah hal itu karena pihak Amerika Serikat pun tak mengeluarkan pernyataan resmi terkait bebasnya Habib Rizieq.

"Jadi saya tidak dalam kapasitas dan kompetensi untuk membantah, akan tetapi saya berdasarkan fakta hukum saja," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menduga ada campur tangan Amerika Serikat dalam bebasnya Habib Rizieq Shihab dari balik jeruji.

Habib Rizieq Shihab kecewa

Rizieq Shihab mengungkapkan kekecewaan dirinya pada calon presiden (capres) 02 Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Habib Rizieq melalui pernyataan yang diunggah oleh channel YouTube Front Tv, Senin (22/4/2019).

Mulanya, HRS mengatakan pengalamannya yang telah bersama dengan Prabowo sejak pilpres di tahun 2014 silam.

Di mana saat itu, Prabowo mencalonkan diri menjadi capres bersama dengan Hatta Radjasa.

HRS mengatakan pada pemilu 2014 sudah banyak kecurangan yang diketahui oleh pihak Prabowo.

Ia lalu bercerita pengalamannya sehari sebelum pengumuman di Pilpres 2014 silam.

"Saya punya pengalaman di malam sebelum pengumuman hasil pemilu tahun 2014 saya diundang oleh pengusaha di Jakarta untuk melakukan pertemuan dengan calon presiden saat itu yaitu saudara saya, Bapak Prabowo Suabianto," ujar Habib Rizieq.

"Dalam pertemuan itu saya mendapatkan saya melihat betapa Pak Prabowo dalam kondisi yang sangat kecewa, dengan kekecewaan yang sangat mendalam, penuh tekanan tapi Beliau mencoba menahannya dengan penuh kesabaran."

Kekecewaan Prabowo saat itu adalah dirinya yang dipastikan tidak lolos menjadi presiden karena adanya sejumlah kecurangan.

Kecurangan itu disebutkan Habib Riziq hampir sama seperti Pilpres yang terjadi pada tahun 2019 ini.

"Nah saya ingat betul saat itu Pak Prabowo mengabarkan pada saya, bahwa Beliau sudah mendapatkan berita ada pengumuman Jokowi itu menang di dalam pemilu 2019."

"Yang membuat Beliau tertekan adalah Beliau sudah mendapatkan laporan seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 ini bahwa sebetulnya Beliau menang tapi terjadi aneka ragam kecurangan."

HRS saat itu lalu menyarankan Prabowo untuk melakukan people power.

Namun, saran dari HRS itu ditolak oleh Prabowo.

"Kemudian saat itu Beliau meminta pendapat saya. Saya mengusulkan kalau memang kita punya bukti yang kuat adanya kecurangan-kecurangan ya kita lawan dengan people power," ujar HRS.

Atas penolakan itu, HRS mengaku kecewa dengan Prabowo.

"Tapi pada malam itu Pak Prabowo agak berat melakukan people power ya terus terang sebetulnya saya kecewa."

"Saya ini tipe manusia yang tidak boleh lihat kezaliman, kecurangan itu langsung meledak melakukan keinginan perlawanan."

"Karena bagi saya yang penting kita berjuang melakukan perlawanan, menang kalah itu urusan Allah. Jadi sebetulnya malam itu saya agak kecewa," tutur HRS.

Namun, Prabowo saat itu memilih untuk melaporkan kecurangan di Pilpres 2014 pada Mahkamah Konstitusi.

"Memang pada malam itu Beliau mengatakan pada saya, kami tetap melakukan perlawanan Habib, tapi perlawanan secara hukum melalui Mahkamah Konstitusi, saya memberikan dukungan baik untuk melakukan upaya hukum," tambahnya. (Tribun Network)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved