Ketua Granat Sulsel Ungkap Jalur Masuk Narkoba Asal Malaysia Tidak Langsung ke Makassar
Dan hari ini, Senin (25/7/2022), Polsek Kawasan Pelabuhan Nusantara (KPN) Parepare kembali mengamankan 11 kg sabu
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Sulawesi Selatan (Sulsel) Jamil Misbach mengungkap jalur masuknya narkoba jenis sabu yang masuk ke Makassar.
Dalam dua minggu terakhir, yang diungkap polisi sebanyak 17,4 kg sabu.
7,4 kg diamankan Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar pada 14 Juli lalu.
Dan hari ini, Senin (25/7/2022), Polsek Kawasan Pelabuhan Nusantara (KPN) Parepare kembali mengamankan 11 kg sabu
Berdasarkan pengakuan para pelaku, barang terlarang tersebut didapatkan dari jaringan di Malaysia.
Menanggapi perihal jaringan itu, Jamil Misbach mengungkap jalur pengiriman lewat jalur laut.
Ia mengatakan sumbernya berasal dari Tawau Malaysia. Kemudian dikirim terlebih dahulu ke Kalimantan Utara, Nunukan, Tarakan, kemudian ke Parepare.
"Semua yang tertangkap, dugaan saya tidak lebih dari kurir," katanya saat dihubungi, Senin (25/7/2022).
"Pelaku utama dan pengusahanya belum ditemukan," sambungnya.
Menanggapi banyaknya barang terlarang lolos lewat pelabuhan, Jamil Misbach menyebutkan ada masalah karakter dan mental dari petugas.
Selain itu, maraknya peredaran barang terlarang ke Indonesia khususnya di Makassar juga terkait dengan persoalan ekonomi yang dihadapi.
"Jadi itu terkait semua, ekonomi, sosial dan budaya," ucapnya.
Untuk memberantas masalah ini, kata dia, yang harus dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat.
Semua elemen masyarakat, lanjutnya, harus dilibatkan.
Sebab masalah ini tidak bisa semata-mata menjadi tugas kepolisian atau lembaga penegak hukum.
"Harus menyentuh semua lapisan masyarakat. Semua stake holder yang punya kepentingan membuat negara ini baik termasuk pendidik dan tokoh agama," ucapnya.
"Kita harus berpikir komprehensif di dalam menangani persoalan narkotika ini," sambungnya. (*)
