Mengenal Cacar Monyet Wabah yang Ditetapkan WHO Darurat Kesehatan, Penyebaran Beda Virus Lain
Penularan cacar monyet ternyata berbeda dengan virus lainnya. Usia penderitanya juga rata-rata 38 tahun.
TRIBUN-TIMUR.COM - Wabah cacar monyet ( Monkeypox ) sudah ditetapkan sebagai keadaan darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Sabtu (23/7/2022).
WHO ungkap, wabah cacar monyet sudah menyebar di lebih dari 70 negara.
Penyebaran cacar monyet adalah situasi luar biasa yang sekarang memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global.
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Penularan cacar monyet ternyata berbeda dengan virus lainnya. Usia penderitanya juga rata-rata 38 tahun.
Status keadaan darurat Kesehatan global dirancang WHO untuk membunyikan alarm bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan dan dapat membuka pendanaan serta upaya global untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan.
Dilansir dari Associated Press (AP), Tedros membuat keputusan menjadikan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global di tengah kurangnya konsensus di antara para ahli yang bertugas di komite darurat badan kesehatan PBB.
Ini adalah pertama kalinya kepala badan kesehatan PBB mengambil tindakan seperti itu.
“Kami memiliki wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat melalui mode penularan baru yang kami pahami terlalu sedikit dan yang memenuhi kriteria dalam peraturan kesehatan internasional,” kata Tedros.
“Saya tahu ini bukan proses yang mudah atau langsung dan ada perbedaan pandangan di antara para anggota komite,” tambahnya.

Keadaan darurat global adalah tingkat kewaspadaan tertinggi WHO, tetapi penunjukan tersebut tidak berarti suatu penyakit sangat menular atau mematikan.
Kepala Kedaruratan WHO, Dr. Michael Ryan, mengatakan Direktur Jenderal WHO membuat keputusan memasukkan cacar monyet ke dalam kategori darurat kesehatan global agar komunitas gobal menganggap serius wabah saat ini.
Meskipun cacar monyet telah ditemukan di beberapa bagian Afrika tengah dan barat selama beberapa dekade, penyakit ini tidak pernah memicu wabah besar di luar benua tersebut atau menyebar luas di antara orang-orang hingga Mei kemarin.
Saat itu pihak berwenang mendeteksi lusinan epidemi di Eropa, Amerika Utara, dan tempat lain.
Mendeklarasikan keadaan darurat global berarti wabah cacar monyet adalah "peristiwa luar biasa" yang dapat meluas ke lebih banyak negara dan membutuhkan respons global yang terkoordinasi.
WHO sebelumnya menyatakan keadaan darurat untuk krisis kesehatan masyarakat seperti pandemi Covid-19, wabah Ebola Afrika Barat 2014, virus Zika di Amerika Latin pada 2016 dan upaya berkelanjutan untuk memberantas polio.
Tertular melalui aktivitas seksual
Menurut penelitian terbaru, sebanyak 95 persen kasus cacar monyet (monkeypox) tertular melalui aktivitas seksual.
Penelitian terbaru tersebut diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada Kamis (21/7/2022), mengamati 528 infeksi yang dikonfirmasi di 16 negara, antara 27 April dan 24 Juni 2022.
Penelitian tersebut dipimpin oleh para ilmuwan di Queen Mary University of London, Inggris, sebagaimana dilansir AFP.
Sebelumnya, para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperdebatkan apakah akan mengklasifikasikan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
“Penting untuk ditekankan bahwa cacar monyet bukanlah infeksi menular seksual dalam pengertian tradisional; penularan dapat terjadi melalui segala jenis kontak fisik yang dekat,” kata penulis pertama penelitian tersebut, John Thornhill, dalam sebuah pernyataan.
“Namun, pekerjaan kami menunjukkan bahwa sebagian besar penularan sejauh ini terkait dengan aktivitas seksual, terutama di antara pria yang berhubungan seks dengan pria,” tambah Thornhill.
Dia menuturkan, penelitian tersebut meningkatkan pemahaman terkait penularan virus cacar monyet dan kelompok penyebarannya.
“Yang akan membantu identifikasi cepat kasus baru dan memungkinkan kami untuk menawarkan strategi pencegahan,” papar Thornhill.
Secara keseluruhan, 98 persen orang yang terinfeksi cacar monyet adalah laki-laki gay atau biseksual, 41 persen memiliki HIV, dan usia rata-ratanya 38 tahun.
Jumlah rata-rata pasangan seks mereka dalam tiga bulan sebelumnya adalah lima orang.
Sekitar sepertiganya diketahui telah mengunjungi sejumlah tempat seks dalam lima bulan sebelumnya.
Meskipun aktivitas seksual berada di balik sebagian besar kasus cacar monyet, para peneliti menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa virus dapat menyebar melalui kontak fisik yang dekat.
Banyak pasien cacar monyet menunjukkan gejala yang sebelumnya tidak terkait dengan cacar monyet, termasuk lesi genital tunggal dan luka di mulut atau anus.
Gejala tersebut mirip dengan sejumlah penyakit menular seksual dan dapat menyebabkan kesalahan diagnosis, kata para para peneliti tersebut.
“Sebagian besar kasus ringan dan sembuh sendiri, dan tidak ada kematian. Meskipun 13 persen orang dirawat di rumah sakit, tidak ada komplikasi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BREAKING NEWS: WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global"