Makam Keturunan Raja Gowa, Hj Bau dan Karaeng Tata Bakal Dijadikan Lorong Wisata
Dinas Kebudayaan akan memberdayakan anak lorong agar mereka bisa melestarikan seni dan budaya Sulsel, khususnya Makassar.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Makam keturunan Raja Gowa, Haji Bau dan Karaeng Tata jadi salah satu titik lorong wisata di Kota Makassar.
Pemerintah Kota Makassar menjadikan makam keturunan raja Gowa ini sebagai lorong budaya.
Lokasinya berada di Jl Dg Tata 3, Kelurahan Parang, Kecamatan Tamalate.
Sekretaris Dinas Kebudayaan Makassar, Andi Fadli mengatakan, lorong ini memiliki potensi besar untuk dijadikan lorong budaya.
Selain makam bersejarah, juga ada sanggar seni tepat disamping pemakaman tersebut.
"Disini ada makam Raja Keturunan Gowa, Haji Bau dan Dg Tata, juga ada sanggar seni. Ini akan diramu sehingga akan melahirkan ikon kebudayaan," ucapnya saat ditemui di Jl Dg Tata 3, Minggu (24/7/2022).
Dinas Kebudayaan akan memberdayakan anak lorong agar mereka bisa melestarikan seni dan budaya Sulsel, khususnya Makassar.
"Kita akan berdayakan anak lorong, anak sekolah, kita ajar mereka menjadi penari yang mahir, tahu seni dan budaya," tuturnya.
Dinas Kebudayaan kata Fadli-sapaannya menyiapkan anggaran Rp800 juta untuk pembangunan lorong wisata tersebut.
Mulai dari anggaran pembangunan jalan, ornamen lorong, revitalisasi baruga sanggar seni, hingga peremajaan pemakaman.
Pembangunan lorong wisata ini ditarget selesai sebelum launching lorong wisata pada 17 Agustus mendatang.
Sementara itu, Pemilik Yayasan Seni Batara Gowa, Andi Muhammad Redo menyampaikan, dukungan dari Pemkot Makassar sangat berarti untuk merawat nilai seni dan budaya daerah.
Yayasan seni miliknya berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat. Khususnya generasi muda.
"Ini sendiri tempatnya sudah menjadi kawasan yang harusnya dikenal secara luar karena kita tahu sendiri uang 10 ribu itu yang edisi pakarena mengambil lokasi di sini pemotretannya," tuturnya.
"Kebetulan kami konsultan desainnya untuk produksi rupiah BI," sambungnya.