Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polemik Rel Kereta Api Darat, ARA: Makassar Bukan Kota Kaleng-kaleng

Sejumlah pimpinan DPRD Makassar hadir mendampingi Danny Pomanto dalam jumpa pers di Gedung DPRD Makassar Senin (18/7/2022) siang.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUH ABDIWAN
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menggelar jumpa pers di Gedung DPRD Makassar Jalan AP Pettarani Makassar Senin (18/7/2022) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pimpinan DPRD Kota Makassar mendukung gagasan Wali Kota Makassar Danny Pomanto tentang desain rel kereta api jalur layang atau elevated.


Sejumlah pimpinan DPRD Makassar hadir mendampingi Danny Pomanto dalam jumpa pers di Gedung DPRD Makassar Senin (18/7/2022) siang.


Mereka antara lain Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo, Wakil Ketua I fraksi Demokrat Adi Rasyid Ali, Wakil Ketua II fraksi PDIP Andi Suhada Sappaile.


Ketua Komisi C Sangkala Saddiko, anggota komisi C Abdul Azis Namu, anggota DPRD fraksi Golkar Andi Suharmika.


"DPRD adalah lembaga pengawasan, sama seperti Pak wali berkomitmen kita sama-sama mendukung yang namanya proyek strategis nasional," kata Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo.


Rudi mengatakan, tidak ada istilah kata menolak.


"Kita mendukung seribu persen. Sekarang kita dengar penjelasan, ada kekhawatiran tidak pakai anggaran sampai Agustus, katanya anggaran Rp1 T ditarik ke pusat," kata Rudi.


Sebagai wakil rakyat, Rudi menilai, sayang bila anggaran Rp1 triliun untuk Makassar malah ditarik ke pusat.


Rudi pun meminta komisi c menemui Wali Kota Makassar Danny Pomanto berkonsultasi tentang ancaman Rp1 T anggaran ditarik ke pusat.


"Intinya DPRD sama-sama mengawal wali kota. Desain perencanagan awal elevated, belum bicara dampak dan pelangaran tata ruang kota," katanya.


"Katanya rel kereta api di Palembang elevated. Begitupun di Maros desainnya elevated karena ada gudang swasta misalnya. Ini perlu kita bahas bersama. Kalau ada proyek jangan setengah-setengah. Ini kota makassar ibukota Sulsel, pintu gerbang kawasan Indonesia Timur," kata Rudi.


Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Adi Rasyid Ali.


"Makassar bukan kota kaleng-kaleng," katanya.


Politisi Partai Demokrat itu meminta Komisi C harus segera menggelar rapat dengar pendapat.


Ia meminta Komisi C memanggil balai, perwakilan Pemprov Sulsel untuk minta dokumen perencanaan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved