Gas Elpiji
Harga Gas Elpiji di Gowa Naik, Pemilik Rumah Makan Menjerit
Harga gas elpiji non subsidi 12 kg di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan juga mengalami kenaikan harga.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Muh. Irham
GOWA, TRIBUN-TIMUR.COM - Harga gas elpiji non subsidi 12 kg di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan juga mengalami kenaikan harga.
Kenaikan harga ini pun berdampak pada usaha kuliner di daerah bergelar Butta Bersejarah ini.
Seperti yang dirasakan, Pemilik Rumah Makan (RM) Dapur So'na, Fahmi Aminullah.
Fahmi menyebut, harga gas elpiji 12 kg kini mencapai Rp 223 ribu per kilogram.
Sebelumnya, harga gas 12 kg Rp Rp198.
Sehingga, kenaikan harga mencapai Rp 25 ribu.
Dia membeberkan jika harga gas elpiji non subsidi sudah ketiga kalinya naik mulai Februari, April dan sekarang Juli naik.
"Naik Rp 25 ribu. Dari harga sebelumnya hanya Rp198 ribu sekarang menjadi Rp 223 ribu," katanya, Jumat (15/7/22)
Dia mengaku hal tersebut sangat memberatkan.
Sebab, kenaikannya dari agen saja Rp25 ribu. Apalagi yang di toko biasa.
Hal ini diakui sangat memberatkan, sebab dalam seharinya dia menggunakan tabung 12 kg non subsidi sebanyak 10 buah.
Meski demikian, ia mengaku sangat tak memungkinkan menaikkan harga makanan jualannya.
Pasalnya, akan berpengaruh terhadap konsumennya.
Ia pun hanya berinisiatif untuk mengurangi porsi untuk mengimbangi kenaikan harga gas elpiji tersebut.
"Untuk mesiasati kenaikan harga gas elpiji jalan satu-satunya mengurangi porsi makanan. Karena jangan sampai kalau kita naikkan harga makanan, pembeli mengeluh juga dan berkurang pembeli," ujarnya