Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penyakit Mulut dan Kuku

Penyakit Mulut dan Kuku Infeksi Seekor Sapi di Gowa, Kepala dan Jeroannya Langsung Ditanam

Dari data yang diterima, di Kabupaten Gowa sendiri ada satu ekor sapi yang terkonfirmasi PMK.

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Muh. Irham
ist
Ternak sapi yang dijajakan warga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan untuk kurban. Pemkab Gowa mengkonfirmasi satu kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Gowa 

GOWA, TRIBUN-TIMUR.COM - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak ruminansia, khususnya sapi dan kerbau, kini telah masuk ke Kabupaten Gowa.

Dari data yang diterima, di Kabupaten Gowa sendiri ada satu ekor sapi yang terkonfirmasi PMK.

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Gowa Suhriati membenarkan ada satu ekor sapi terkonfirmasi PMK.

"Ada 1 ekor sapi terkonfirmasi PMK," ujarnya dikonfirmasi, Kamis (14/7/22)

Menurut dia, seekor sapi tersebut telah dipotong bersyarat. Kepala, jeroan dan kaki ditanam.

Untuk mengantisipasi hal serupa tidak menular, pihaknya telah melakukan berbagai upaya mencegah penularan penyakit mulut dan kuku.

"Langkah-langkah yang kita lakukan yakni sosialisasi kepada para peternak yang ada di Gowa," ujarnya

Ia juga telah meminta kepada para peternak agar melakukan penyemprotan disinfektan di kadang.

Serta memberikan vitamin dan obat-obatan untuk meningkatkan imunitas hewan ternak

Ia pun mengimbau agar para peternak tetap waspada dan memperhatikan hewan ternaknya.

Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular.

Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku belah/genap, seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya.

Sebagai informasi, PMK merupakan penyakit mulut dan kuku atau disebut sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) yang disebabkan oleh virus. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut penyakit ini tidak berbahaya bagi manusia.

"Penyakit mulut dan kuku domainnya ada di hewan jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia," beber Budi dalam konferensi pers Senin (9/5/2022) lalu.

"Khusus untuk virus mulut dan kuku virus ini adanya di hewan yang berkuku dua jadi sangat jarang yang melompat ke manusia, jadi tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusianya," lanjut Budi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved